Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Terkendala Cuaca Buruk, Proses Evakuasi Rombongan Kapolda Jambi Dihentikan Sementara, Basarnas Siagakan Ini

Septia Gendis - Selasa, 21 Februari 2023 | 14:00
Helikopter Super Puma milik TNI AU, helikopter jenis ini juga dikirim oleh Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, untuk membantu proses evakuasi Kapolda Jambi dan rombongan yang helikopternya mendarat darurat di hutan Kerinci.
Tribunjambi.com

Helikopter Super Puma milik TNI AU, helikopter jenis ini juga dikirim oleh Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, untuk membantu proses evakuasi Kapolda Jambi dan rombongan yang helikopternya mendarat darurat di hutan Kerinci.

GridHot.ID - Proses evakuasi rombongan Kapolda Jambi yang mendarat darurat di tengah hutan masih belum bisa dilakukan.

Sejumlah video terkait kondisi rombongan Kapolda Jambi di tengah hutan pasca kecelakaan helikopter pun beredar luas.

Salah satunya adalah video yang merekam sejumlah penumpang helikopter yang berbaring dan ditutupi selimut berwarna merah.

Dilansir dari TribunJambi, video berdurasi 1 menit 14 detik itu viral.

Video disertai narasi yang menggambarkan cuaca dan kondisi penumpang helikopter Polda Jambi yang mendarat darurat di hutan di Desa Tamiai, Kabupaten Kerinci.

Sayangnya, proses evakuasi jalur udara terhadap 8 korban helikopter yang mendarat darurat dihentikan sementara dan akan dilanjutkan esok hari.

Padahal sudah ada 7 helikopter yang disiapkan untuk mengevakuasi melalui jalur udara.

"Kita hentikan evakuasi jalur udara untuk sementara dan dilanjutkan esok hari karena cuaca buruk dan kondisi malam hari," kata Kepala Sub Operasi Basarnas Jambi, Manca, kepada sejumlah awak media di Bandara Sultan Thaha posko crisis center, Senin (20/2/2023) malam.

Thata mengungkapkan, para korban akan kembali bermalam dalam hutan.

Namun dia meyakini, korban tetap bisa bertahan dengan adanya pendampingan tim medis, obat-obatan, dan makanan yang cukup.

Dilansir dari Kompas.com, evakuasi hari ini memang tidak bisa dilakukan karena cuaca buruk dan tim jalur darat yang berada di lokasi membutuhkan waktu lama, untuk melakukan pembersihan di area 15 meter persegi.

Baca Juga: Kapolda Jambi Disebut Alami Luka Paling Parah, Begini Kondisi Terkini Penumpang Helikopter yang Mendarat Darurat di Kerinci

"Kita tidak bisa buat helipad (pendaratan) karena medan. Untuk itu evakuasi esok hari tetap menggunakan hoist. Artinya korban ditarik ke atas," tutur Manca.

Sementara itu, Humas PT WKS Taufiqurahman menuturkan, ada 7 helikopter yang digunakan untuk evakuasi.

Ketujuh heli ini berasal dari Baharkam Polri 1 unit, 2 unit dari PT Wira Karya Sakti (WKS), 1 unit Polda Sumsel, 2 unit dari TNI-AU, dan 1 unit milik Basarnas.

Hal senada disampaikan Kades Pasar Tamiai, Muklas, yang memantau lokasi evakuasi tahap pertama, tepatnya di lapangan desa tersebut.

Dia mengungkapkan, seharian cuaca buruk dan kabut karena hujan sering turun di lokasi jatuhnya helikopter.

"Jadi para korban akan kembali bermalam di lokasi jatuhnya helikopter," kata Kades Pasar Tamiai, Muklas, melalui sambungan telepon, Senin malam.

Muklas mengungkapkan, evakuasi sulit dilakukan meskipun di lokasi jatuhnya helikopter Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono sudah dibersihkan.

"Lokasi sudah bisa dilakukan evakuasi, karena pohon-pohon sudah ditebang. Tapi memang cuaca buruk dan kondisi korban belum memungkinkan untuk dievakuasi," kata Muklas.

Apabila dipaksakan dengan cuaca buruk untuk tindakan evakuasi, maka sangat membahayakan.

(*)

Source :Kompas.comTribunJambi

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x