Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sebut Ada Larang Pantang yang Dilanggar, Tokoh Adat Soroti Titik Mendarat Darurat Helikopter Pembawa Rombongan Kapolda Jambi, Ini Saran untuk Tim Evakuasi

Siti Nur Qasanah - Selasa, 21 Februari 2023 | 18:00
Suasana tim evakuasi di lokasi tempat kejadian helikopter rombongan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono mendarat darurat di kawasan hutan Kabupaten Kerinci, Jambi, Senin (20/2/2023)
Foto dari layar televisi Divisi Humas Polri pada Senin (20/2/2023)

Suasana tim evakuasi di lokasi tempat kejadian helikopter rombongan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono mendarat darurat di kawasan hutan Kabupaten Kerinci, Jambi, Senin (20/2/2023)

Sistem evakuasi akan dilakukan secara estafet. Tim evakuasi darat yang sebelumnya telah membangun helipad dengan radius 3 kilometer dari lokasi korban berada.

"Jaraknya ke titik helipad itu cuma 3 kilometer. Jadi sangat memungkinkan evakuasi jalur darat," katanya.

Setelah itu, baru para korban dibawa ke Jambi menggunakan helikopter evakuasi.

Tokoh Adat: Ada Larang Pantang yang Dilanggar

Tim SAR mengobati rombongan Kapolda Jambi di Hutan Tamiai, Kerinci tempat mendarat darurat helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi, Selasa (21/2/2023) .

Tim SAR mengobati rombongan Kapolda Jambi di Hutan Tamiai, Kerinci tempat mendarat darurat helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi, Selasa (21/2/2023) .

Masih melansir Kompas.com, lokasi mendarat darurat helikopter rombongan Kapolda Jambi di Bukit Tamiai, Kerinci rupanya merupakan wilayah yang jarang ditempuh warga biasa.

Depati Muara Langkap, Mukhri Soni mengungkapkan helikopter tersebut terbang cukup mengikuti alur sungai Batang Merangin. Namun ternyata sudah terlalu jauh ke kiri.

"Kita tidak mau merintangi evakuasi dan semoga proses evakuasi hari ini berjalan lancar, tapi ada yang terlewatkan dari evakuasi ini," kata Mukhri Soni dikutip dari Kompas.com, Selasa (21/2/2023).

Mukhri Soni mengatakan, yang terlewatkan itu adalah kearifan lokal masyarakat dan larang pantang dalam hutan.

Kondisi darurat disadarinya memang kadang membuat tindakan harus cepat, termasuk menggunakan teknologi GPS, yang memotong jalur sehingga jarak dan waktu perjalanan bisa lebih singkat.

"Ada larang pantang yang dilanggar. Renah Si Hijau dan Gunung Betuah itu terlarang dimasuki sembarang orang," kata Datuk Soni, sapaan Mukhri Soni.

Seharusnya jalur helikopter itu cukup mengikuti alur sungai Batang Merangin. Namun ini sudah terlalu jauh ke kiri.

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x