Gridhot.ID - Maag kambuh saat puasa harus diwaspadai.
Pasalnya, maag kambuh saat puasa tentu akan menyiksa dan membuat penderitanya merasa tersiksa selama beribadah.
Para penderita perlu memahami obat maag kambuh saat puasa yang alami.
Dikutip Gridhot dari Bangka Pos, Penyakit asam lambung atau GERD disebabkan asam lambung naik, yang menyebabkan rasa sakit bahkan hingga ke ulu hati.
Tidak jarang hal itu dirasakan ketika sedang berpuasa.
Hal itu dikarenakan perut kosong hingga membuat asam lambung menjadi naik.
Tetapi pada dasarnya, saat puasa pasti sebagian besar orang akan merasakan makan dengan teratur.
Bagi penderita maag dianjurkan berbuka puasa dengan makanan manis seperti kurma, baru setelah itu dapat mengkonsumsi makanan berat dengan porsi yang normal.
Namun ada juga beberapa orang yang gerd yang dia alami sudah sampai ke tahap maag akut.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Maag akut adalah masalah pencernaan akibat peradangan pada lapisan lambung yang disebabkan karena alkohol, penggunaan obat pereda nyeri (NSAID), hingga stres.
Dikutip dari Mayo Clinic pada Selasa (14/2/2023), maag akut ditandai dengan nyeri perut bagian atas, kembung, mual. muntah, hingga feses berwarna hitam.
Dalam beberapa kasus maag atau gastritis akut dapat sembuh tanpa pengobatan. Namun, kebanyakan penderita memerlukan pengobatan untuk mengatasi kondisinya.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui beberapa cara mengatasi maag akut dengan obat dan secara alami.
Cara mengatasi maag akut
Dilansir dari Healthline, berikut beberapa cara mengatasi maag akut dengan obat dan secara alami yang perlu Anda ketahui:
Gunakan obat antasida
Antasida merupakan salah satu jenis obat yang paling umum digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, seperti asam lambung kronis (GERD) dan maag.
Contoh obat-obatan antasida antara lain Pepto-Bismol dan TUMS.
Konsumsi obat untuk mengurangi dan menghambat produksi asam lambungUntuk diketahui, maag akut dapat disebabkan oleh cairan asam dari pencernaan yang mengiritasi lambung.
Karena itu, penderita maag akut mungkin memerlukan obat-obatan untuk mengurangi dan menghambat produksi asam lambung.
Contoh obat-obatan untuk mengurangi produksi asam lambung yaitu famotidine (pepcid) dan cimetidine (tagamet).
Sementara itu, obat yang bisa digunakan untuk menghambat produksi asam lambung misalnya, omeprazole (prilosec) dan esomeprazole (nexium).
Konsultasikan dengan dokter perlu tidaknya konsumsi antibiotik
Obat-obatan golongan antibiotik dapat digunakan apabila penyebab maag akut adalah infeksi bakteri, seperti H. pylori.
Antibiotik umum yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri H. pylori misalnya amoksisilin, tetrasiklin (untuk usia di atas 12 tahun), dan klaritromisi.
Antibiotik bisa dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan untuk mengurangi atau menghambat produksi asam lambung dan antasida.
Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum minum obat antibiotik.
Konsumsi obat antibiotik secara sembarangan tanpa petunjuk dari dokter bisa menyebabkan resistensi antibiotik. Kondisi ini membuat penyakit infeksi bakteri susah diobati.
Perubahan gaya hidup
Perubahan gaya hidup merupakan cara mengatasi maag akut secara alami yng bisa Anda upayakan.
Berikut beberapa gaya hidup yang sebaiknya Anda lakukan agar sembuh dari maag akut:
- Membatasi atau menghindari minuman beralkohol dan asupan berkaefein
- Menghindari makanan pedas, gorengan, dan asam
- Makan dalam porsi sedikit, namun sering
- Kurangi stres
- Hindari obat-obatan yang dapat mengiritasi lapisan lambung, seperti NSAID atau aspirin.
Menurut penelitian yang diterbitkan di The Original Internist, ada beberapa tanaman herbal yang bisa digunakan untuk mengobati maag akut, salah satunya adalah cengkeh.
Minyak cengkeh berfungsi untuk mengaktifkan produksi dan sekresi enzim pencernaan, sehingga memastikan proses pencernaan berjalan dengan lancar. Cengkeh juga mencegah iritasi perut, kembung, hingga mual.
Ada beberapa cara untuk mengatasi maag akut, mulai dari penggunaan obat-obatan, perubahan gaya hidup, hingga memanfatkan tanaman herbal seperti cengkeh.
Tapi, penderita maag akut sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter untuk mengetahui pengobatan atau perawatan paling tepat untuk mengatasi kondisinya.
(*)