"Motif kekerasannya adalah pelaku melampiaskan amarahnya kepada korban karena pelaku mendapat informasi dari teman wanitanya (A), bahwa A telah mengalami suatu perbuatan atau hal yang tidak baik," kata Ade Ary pada Rabu (22/2/2023).
"Akibat hal tersebut, tersangka akhirnya melampiaskan amarahnya kepada korban dengan melakukan tindak kekerasan berupa memukul dan menendang," ucap dia.
Keluarga korban maafkan pelaku, tapi hukum berjalan
Pihak keluarga Mario sendiri sudah bertemu dengan keluarga korban. Tapi keluarga korban menolak damai dan berharap hukum tetap berjalan.
"Jadi kemarin malam keluarga pelaku sempat datang ke RS. Mereka menyampaikan permohonan maaf dan kami (keluarga D) juga menerima permintaan maaf mereka," kata M. Rustam.
"Tidak ada mediasi damai, D-nya aja seperti itu kondisinya. Kalau anak orang dipukul seperti itu, kira-kira orangtua mana yang mau proses seperti itu. Meski keluarga (pelaku) sudah minta maaf dan kami maafkan, proses hukum tetap berjalan," ucap dia.
Sri Mulyani Turun Gunung
Kasus ini bikin Menteri Keuangan Sri Mulyani turun gunung dan berkomentar, khususnya terkait dengan sorotan pihak keluarga pelaku yang disebut-sebut 'mewah'.
Atas kasus tersebut Sri Mulyani memberikan instruksi pada tim Kementerian Keuangan untuk mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi berwenang.
"Kemenkeu mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan - dan mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yang berwenang," katanya Rabu (22/2/2023).
Sri Mulyani juga mengecam gaya hidup mewah yang ditunjukkan oleh keluarga di jajaran Kemenkeu yang disbutnya timbulkan reputasi negatif.