Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Pilot Susi Air, Philips Marthen yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB Papua) pimpinan Egianus Kogoya belum menemui titik terang.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunPapua, 23 Februari 2023, sekitar 16 hari pasca- pembakaran Pesawat Susi Air, Selasa (7/2/2023) lalu di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Tengah.
Kejadian ini tentunya tidak mudah diselesaikan dalam waktu singkat, karena medan di Kabupaten Nduga sangat sulit dijangkau karena berada di 3.000 kaki.
"Kami TNI-Polri di lapangan masih berusaha mendekati sasaran. Kami minta doa dan dukungan semua pihak agar proses penyelematan dapat berjalan maksimal," ungkap Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhri kepada Tribun-Papua.com, Kamis (23/2/2023) di Timika.
Kapolda menyebut, beberapa langkah seperti upaya pendekatan negosiasi oleh para tokoh yang ada di Kabupaten Nduga dan pemerintah juga telah dilakulan.
Kapolda Papua membeberkan saat ini pihaknya sudah menyiapkan langkah serius terhadap pengegakan hukum terhadap KKB pimpinan Egianus.
"Kami berharap apabila nanti sudah waktunya akan dilakukan penindakan dan saat ini tim sementara bekerja keras," tegasnya.
Dikatakan Kapolda Papua, terkait batas waktu proses penyelamatan pilot belum dibicarakan karena ini adalah faktor kemanusiaan dihitung betul.
Pihaknya juga tidak ingin warga lain di Distrik Paro dan kampung lainnya menjadi bagian dari penegakan hukum TNI-Polri nantinya.
"Kita tidak mau ada imbas lain yang nan tinya digunakan KKB untuk menggulirkan isu pelanggaran HAM," ucapnya.
Masih menurut Kapolda Papua, penindakan akan dilakukan secara teliti dan tepat sasaran terhadap KKB pimpinan Egianus.
"Pernah Egianus menyampaikan tuntutan seperti penggantian senjata dan uang, namun kami tahu psikis kelompok ini dan politik suka memanfaatkan isu ini hingga keluar negeri," katanya.
Penguasaan wilayah mulai dari Paro, Aguru, Mugi, Mapenduma sudah ditempati oleh personel dengan melakukan pengawasan ketat peregerakan KKB.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 24 Februari 2023, pihaknya juga telah meminta Bupati Nduga, Namia Gwijangge untuk menangani masyarakat dengan baik sehingga dampak penegakan hukum tidak berimbas pada masyarakat.
Ia menyebut, kelompok yang membawa Pilot Susi Air, Philips Marthen sudah bergeser dari Distrik Paro dan pihaknya telah sampai pada titik itu.
"Harus sabar. Saya juga akan kesana untuk memastikan segala persiapan terkait penegakan hukum ini. Kecermatan TNI-Polri agar menghindari dampak lain," pungkas Kapolda Papua.
Sementara itu, juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom juga sempat menyatakan, pihaknya siap bernegosiasi soal pembebasan Kapten Philips.
Akan tetapi, dia menegaskan, pihaknya juga siap berhadapan dengan TNI-Polri bila negosiasi berakhir dengan jalan buntu.
"Kami sudah tambahkan pasukan dari Distrik Yambi, Sinak, maupun Timika serta Lanny Jaya," ungkap Sebby kepada Tribun-Papua.com, Kamis (23/2/2023), dikutip Kompas.com pada Jumat (24/2/2023).
"Kita prinsipnya satu senjata lawan 1.000, jadi kami bisa lawan," tambahnya.
Sebby juga memastikan bahwa Kapten Philips saat ini dalam kondisi baik dan semua kebutuhannya selalu terpenuhi.
"Kami sudah sampaikan bahwa kondisi pilot tetap aman karena pasukan TPNPB-OPM menjaga dia," papar Sebby. "Jadi dia aman-aman saja," pungkasnya.
(*)