Gridhot.ID - Ustaz Abdul Somad menjelaskan tentang bagaimana cara membersihkan air liur anjing.
Ustaz Abdul Somad kemudian menjelaskan mengapa dalam Islam, air liur anjing harus dibersihkan menggunakan tanah.
Berikut penjelasan selengkapnya dari Ustaz Abdul Somad.
Dikutip Gridhot dari laman resmi Dinas Kesehatan Banyuasin, persebaran bakteri dari jilatan anjing tak ubahnya tangan kotor yang sengaja dimasukkan ke mulut.
Pada orang-orang sehat, infeksi bakteri atau virus memang dapat ditangkis.
Namun, ia menyarankan agar sebaiknya kita menghindari jilatan anjing.
Terutama pada orang tua dengan gangguan limpa dan pasien kemoterapi.
Diperkirakan sebanyak tiga perempat anjing sehat menyimpan bakteri capnocytophaga canimorsus di mulut mereka.
Karenanya, ada 30 persen kematian akibat kontak dengan anjing dikaitkan terhadap infeksi bakteri ini.
Sementara itu, dalam Islam sendiri Air liur anjing dan babi termasuk dalam kategori najis berat atau najis mughalladhah.
Dikutip Gridhot dari Tribun Pontianak, untuk mensucikannya, kita harus membersihkan wadah yang terkena Air liur anjing dan babi sebanyak tujuh kali.
Satu dari tujuh air yang digunakan untuk mensucikan itu dicampur dengan tanah.
Barulah setelah itu, wadah tersebut dinyatakan suci kembali seperti sedia kala.
Namun demikian, muncul pertanyaan mengapa harus dicampur menggunakan tanah? Padahal saat ini sudah ada deterjen.
Ustadz Abdul Somad menjawab hal ini secara ilmiah, dalam video ceramahnya baru-baru ini.
Menurut UAS, berdasarkan penelitian, air liur anjing ini mengeluarkan bakteri.
Sehingga jika dicuci tidak bisa jika hanya dicuci menggunakan deterjen.
"Tidak bisa. Tak mati, virus kuman itu," ungkap UAS.
Tapi setelah dimasukkan air tanah, maka bakteri yang bersumber dari air liur anjing itu akan mati.
"Rupanya tanah ini juga mengeluarkan bakteri. Tanah itu ada bakterinya. Bakteri tanah itulah yang membunuh bakteri air liur anjing. Itu tak bisa dilakukan sabun, deterjen atau sampo," jelasnya.
"Nah, itu tak tertangkap di kepala orang dulu. Orang dulu kalau ditanya kenapa musti pakai tanah, dijawabnya jangan tanya-tanya. sudah begitu dibuat nabi, sunnah. Setelah diteliti orang modern barulah dia tahu," ungkap Ustadz Abdul Somad.
UAS mengatakan, hal itu sebenarnya janji Allah SWT.
Dalam firman-Nya Allah mengatakan akan menunjukkan tanda-tanda kebesaran Kami di muka bumi, langit, sampai jelas bagi mereka bahwa Nabi Muhammad SAW membawa ajaran yang hak, yang benar.
"Mana tercerna mereka masyarakat primitif, buta huruf tahu tentang itu. Sedangkan istilah bakteri makan bakteri tu baru sekarang," jelasnya.
(*)
Source | : | Tribun Pontianak,Dinas Kesehatan Banyuasin |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar