Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bantah David Alami Diffuse Axonal Injury (DAI), Tim Medis Rumah Sakit Mayapada Beri Klarifikasi Ini

Septia Gendis - Selasa, 28 Februari 2023 | 20:35
Pacar Mario Dandy, AG (15), turut mengangkat kepala David ke pangkuannya dengan tujuan agar darah tidak mengalir ke hidung korban.
IST dan Twitter @YaqutCQoumas

Pacar Mario Dandy, AG (15), turut mengangkat kepala David ke pangkuannya dengan tujuan agar darah tidak mengalir ke hidung korban.

Kepala ICU RS Mayapada, Frans Pangalila saat konferensi pers terkait kondisi David, korban penganiayaan anak pejabat pajak yang bernama Mario Dendy Satriyo pada Selasa (28/2/2023).
YouTube Kompas TV

Kepala ICU RS Mayapada, Frans Pangalila saat konferensi pers terkait kondisi David, korban penganiayaan anak pejabat pajak yang bernama Mario Dendy Satriyo pada Selasa (28/2/2023).

Hal tersebut disampaikan oleh ayah David yang juga adalah anggota bidang Cyber dan Media PP GP Ansor, Ahamad Taufiq.

"Menurut Dokter bahwa ananda David kena Diffuse Axonal Injury," ujarnya dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (25/2/2023).

Lantas apa yang dimaksud dengan Diffuse Axonal Injury?

Dikutip dari Jurnal Kedokteran Meditek, Diffuse Axonal Injury merupakan cedera mikroskopis yang terjadi pada akson di traktus neuron otak, korpus kalosum, dan batang otak.

Secara klinis, definsi Diffuse Axonal Injury adalah keadaan koma yang bertahan selama enam jam atau lebih setelah kejadian cedera otak traumatis yang dapat menyebabkan lesi edema atau iskemia otak.

Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, menurut Spesialis Bedah Saraf dari Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang, Jawa Tengah, Christian Beta Kurniawan cedera pada otak tersebut bisa terjadi karena kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, atau akibat benturan lain pada bagian kepala.

Hilangnya kesadaran bisa berlangsung selama beberapa hari, minggu, hingga beberapa bulan, tergantung pada tingkat keparahannya.

Menurut Christian, sebagian pasien ada yang berhasil sadar dan sembuh sempurna.

Kendati demikian, sebagian pasien juga mengalami gangguan kognitif maupun neurologis atau kecacatan, meski kondisinya telah membaik.

"Ada pula yang karena cukup berat bisa kondisi menurun, bahkan bisa koma berlanjut dan meninggal dunia," papar Christian.

"Karena kerusakan juga sampai ke pusat-pusat vital otak," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya

Source : tribunnews TribunTimur

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x