"Ternyata anakku meninggal hari Jumat, hari di mana dia lahir," tambahnya.
Sebelum mendapat kabar sang anak meninggal, Hermanto mengaku merasa gelisah terus menerus.
Kegelisahan memikirkan anak pertamanya itu membuatnya sampai tak bisa tidur dua hari dua malam.
Hingga akhirnya ia mendapatkan kabar, anaknya yang merupakan anggota TNI Yonif Raider 303/SSM Divisi 1 Kostrad gugur dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Pamebut, Distrik Yugumuka, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (3/3/2023).
"Waktu hari Kamis saya gelisah berdua mamanya selama dua hari. Sampai-sampai tidak bisa tidur. Saya bilang ada apa ini?" kata Hermanto ditemui Tribun-Timur.com di kediamannya Jl Kemauan, Leppangeng RT/RW 006/002, Desa Patangkai, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (4/3/2023).
Kaget Banyak Tentara di Rumah.
Hermanto mengaku sempat terlambat mendapat kabar kepergian anaknya.
Baca Juga: 3 Weton Paling Pemaaf Menurut Primbon Jawa, Sosoknya Dikenal Bijaksana dan Disukai Banyak Orang
Saat itu dirinya sedang berada di sawah.
Dia baru mengetahui kabar itu setelah ada yang datang memberitahu.
Ia diberi tahu, bahwa ada yang sedang mencarinya di rumah.
Tiba di rumah, Hermanto melihat banyak tentara di rumahnya.