Bahkan ada pembeli yang memesan beberapa jaket.
"Seni brilian lainnya dari penjual yang ramah dan profesional ini," tulis salah seorang pembeli.
"Sangat direkomendasikan dan sangat dihargai," tulis pembeli lain yang merasa puas.
"Sebuah karya seni sejati yang akan saya nikmati selama bertahun-tahun ke depan. Seperti hidup dan seperti mati pada saat yang sama," tulis pembeli lain memberikan pujiannya.
Selain jaket 'kulit manusia', pengrajin juga menjual 'topeng kematian' dan 'kalung puting manusia'.
Jaket menyeramkan itu ternyata bukan satu-satunya barang aneh yang berhubungan dengan 'kulit manusia' yang baru-baru ini menjadi berita.
Oktober 2022 lalu, sepasang celana yang dibuat menyerupai kulit manusia, dijuluki 'necropants', dipajang di sebuah museum di Islandia.
Di negara Islandia, selama abad ke-17, memotong daging kaki orang yang sudah meninggal dan menempelkannya ke celana dianggap sebagai keberuntungan.
Sementara itu, Nazi di Kamp Konsentrasi Buchenwald di Jerman diyakini telah membuat kap lampu dari kulit korban Holocaust.
NPR menggambarkannya sebagai "salah satu artefak paling mengerikan dari penganiayaan Nazi terhadap orang Yahudi".
(*)
Source | : | nypost.com |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar