Walaupun, kata Faizal, upaya-upaya tersebut belum membuahkan hasil positif.
Dilansir dari Kompas.com, kuasa hukum Susi Air, Donal Fariz mengatakan, mustahil bagi pihaknya untuk memberikan senjata kepada teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua sebagai syarat untuk melepaskan pilot Susi Air, Philips Marthens.
"Kalau minta syaratnya senjata, tidak mungkin minta senjata, paling pistol air yang Susi Air punya. Tidak punya kita senjata," ujar Donal saat ditemui di SA Residences, Jakarta Timur, Rabu (1/3/2023).
Kemudian, Donal mengatakan, KKB tidak bisa meminta uang kepada Susi Air saat ini.
Sebab, Susi Air baru saja mengalami kerugian besar lantaran salah satu pesawatnya dibakar oleh KKB.
Menurut Donal, harga pesawat Susi Air yang KKB bakar sekitar tiga minggu lalu itu mencapai 2 juta dollar AS, atau lebih kurang Rp 30,4 miliar (kurs Rp 15.238).
"Jadi harga pesawat itu 2 juta dollar AS dan tidak ada lagi diproduksi baru sekarang karena sudah close," ucap dia.
Susi Air kini menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah apabila KKB benar-benar meminta syarat sebagai pengganti untuk melepas Kapten Philips Marthens.
Terlebih, kata dia, Susi Air juga tidak mungkin diizinkan untuk bernegosiasi dengan pihak penyandera.
"Tidak mungkin kita akan diizinkan oleh negara, itu yang paling penting. Kita tidak mungkin akan diizinkan oleh negara untuk bernegoisasi dengan kelompok penyandera, karena itu adalah otoritas negara," ujar Donal.
Dalam video yang disebar KKB di media sosial, mereka awalnya meminta Indonesia mengakui Papua Merdeka.