Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

2 Warga Yahukimo Mati di Tangannya, Inilah Sosok sekaligus Catatan Hitam Yotam Bugiangge, Pecatan TNI yang Gabung KKB Papua

Siti Nur Qasanah - Jumat, 10 Maret 2023 | 19:13
Yotam Bugiangge
Tribun Papua/Istimewa

Yotam Bugiangge

GridHot.ID - Dua warga sipil tewas ditembak di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Rabu (8/3/2023) malam.

Melansir Tribun Papua, AKBP Arief Kristanto mengatakan, kejadian penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 19.45 WIT.

"Saat itu kami mendapat laporan bahwa ada terdengar suara tembakan sebanyak dua kali dari daerah kompleks PJPR di jalan Poros Dekai Logpon KM2, Tepatnya depan jalan masuk Kantor PLN Dekai," kata AKBP Arief, Kamis (9/3/2023).

Dikatakan, atas laporan tersebut, anggota Polres dibantu Satgas Damai Cartenz langsung mendatangi TKP dan mendapati dua warga tergeletak di pinggir jalan.

"Kedua korban tersebut langsung dibawa ke RSUD Dekai untuk mendapatkan pertolongan, namun nyawa kedua korban tak terselamatkan dan dinyatakan meninggal munia," ujar Arief.

Kedua korban warga sipil bernama Emon Kabak dan Viktor Hadi Sampa.

Emon Kabak merupakan seorang Pelajar dan warga asli Yahukimo. Emon tewas akibat luka tembak di bagian kepala belakang sebelah kanan.

Sedangkan korban lainnya atas nama Viktor Hadi Sampa merupakan warga Dekai asal Tanah Toraja. Viktor tewas akibat luka tembak di bagian leher kanan dan perut sebelah kiri.

Dalang Penembakan Pecatan TNI

Melansir Kompas.com, pecatan TNI bernama Yotam Bugiangge disebut-sebut sebagai dalang di balik penembakan yang menewaskan dua warga di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Rabu (8/3/2023) malam.

"Pelakunya adalah Yotam Bugiangge, atas perintah Egianus," tutur Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri, Kamis (9/3/2023).

Baca Juga: Tunjukkan Eksistensi, KKB Papua Tembaki Bandara Bilorai Intan Jaya, Begini Situasi Terkini

SosokYotam Bugiangge

Yotam Bugiangge pernah menjadi anggota TNI, namun kabur dari kesatuan dan bergabung dengan KKB Papua PimpinanEgianus Kogoya.

Yotam sebelumnya bertgas di Batalyon Infantri 756/MWS. Dia bertugas di Kompi C Senggi, Kabupaten Keerom.

Kapendam XVII Cenderawasih saat itu, Kol Inf Aqsha Erlangga menyebutkan bahwa Yotam kabur pada Desember 2021 saat mendapat tugas jaga.

Sebelum kabur, Yotam sempat menerima telepon lalu meninggalkan lokasi tugasnya.

Menurut Aqsha, ketika itu, Yotam kabur dengan membawa senjata api jenis SS1 V1. Namun senjata yang dibawa Yotam dipastikan tanpa amunisi.

"Senjata api organik milik TNI AD dibawa kabur, tanpa amunisi," kata Aqsha di Jayapura pada Minggu (19/12/2021).

Medio 2022, Danrem 172 /PWY saat itu, Brigjen TNI J.O Sembiring memastikan bahwa Yotam telah dipecat dari TNI.

"Sudah desersi dan sudah diputuskan hakim sudah PTDH alias pecat," kata Sembiring pada Rabu (19/7/2022).

Dia mengatakan Yotam membawa senjata api dan kabur ke Nduga yang merupakan kampung halamannya.

Dia pun dipastikan bergabung dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya dan melakukan sejumlah aksi kejahatan.

"Pangdam sudah menyampaikan untuk mencari yang bersangkutan. Jadi meski sudah dipecat tidak mengurangi kewenangan Pomdam untuk mengejarnya," katanya.

Baca Juga: Sebabkan 6 Orang Terluka dan 2 Tewas, Inilah Detik-detik KKB Papua Tembaki Warga Sipil dan TNI di Puncak, Kapendam XVII/Cenderawasih: Tim Diadang Lalu Ditembak

Catatan HitamKejahatanYotam Bugiangge

Bergabungnya Yotam dengan KKB Egianus diperkuat dengan keterangan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani.

Faizal menyebutkan, Yotam bahkan telah terlibat dalam sejumlah aksi kejahatan. Antara lain terlibat dalam tragedi pembantaian warga sipil di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Nduga yang menewaskan belasan orang pada Juli 2022.

"Jumlah mereka sudah kita kantongi, mereka sudah bergabung, Egianus Kogoya dan Yotam," kata Faizal pada Rabu (19/7/2022).

Keterlibatan keduanya terungkap setelah Satgas Damai Cartenz dan TNI melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi.

"Mereka berdua (Egianus dan Yotam) memang terlihat," imbuhnya.

elain itu, pada Juni 2022, Yotam secara langsung berperan dalam pelarian senjata api yang dirampas dari Bripda Diego Rumaropen.

Bripda Diego saat itu dibunuh oleh dua orang pelaku di Jayawijaya dan senjatanya dirampas.

"Senjata steyr dan AK 45 itu sudah jelas ada di kelompok Egianus, pelakunya kelompok Wosa yang merupakan bagian dari kelompok Egianus. Kemudian kelompok itu dijemput oleh Yotam Bugiangge. Senjatanya dibawa Yotam dan sudah dibawa ke Egianus," ujar Faizal di Jayapura, Kamis (21/7/2022).

Penembakan di Yahukimo

Satu di antara korban tewas penembakan di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Rabu (8/3/2023) malam saat berada di RSUD Dekai.

Satu di antara korban tewas penembakan di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Rabu (8/3/2023) malam saat berada di RSUD Dekai.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakiri mengungkapkan Yotam juga diduga terlibat dalam penembakan yang menewaskan dua warga di Yahukimo pada Rabu (8/3/2023) malam.

"Sekira pukul 19.40 WIT, terdengar suara letusan sebanyak dua kali, selang lima menit, seorang masyarakat datang melapor ke Polres Yahukimo bahwa ada dua orang tergeletak di Jalan Poros Logpon," ujar Kapolda Papua, Kamis (9/3/2023).

Baca Juga: KKB Papua Serang Anak Buahnya hingga 1 Orang Tewas, Ini Sosok Dandim Yahukimo Johanis Tethool yang Ikut Kena Tembak OPM

Diduga kuat pelakunya ialah Yotam Bugiangge.

"Yotam Bugiangge, (penembakan) atas perintah Egianus," katanya. Menurut Fakhiri aksi dilakukan untuk membantu pergerakan Egianus.

"Dilakukan sebagai pengalihan agar Egianus bisa mendapat ruang setelah dia disekat oleh TNI-Polri karena kasus penyanderaan Pilot Susi Air," kata Fakhiri. (*)

Source :Kompas.comTribun-Papua.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x