Soal luka di payudara bukan karena diperkosa.
Tapi memang Yunita mencakarnya agar seolah-olah menjadi korban pemerkosaan.
"Jadi, luka itu saudari Yunita sendiri yang melakukan. Dia lukai badannya untuk mendukung laporan kepolisian," ungkap Eko dalam konferensi pada pada Jumat (10/3/2023).
Sementara cairan yang ditemukan di kelamin Yunita, ahli memastikan itu bukanlah sperma atau sperma palsu.
Saat Yunita datang melapor, dokter umum memeriksa alat kelamin luar tapi tidak menemukan ada tanda kekerasan.
Setelah membuat laporan ke Polresta Jambi, malamnya Yunita masih berhubungan badan dengan sang suaminya.
Tapi ini tidak masuk penyidikan.
"Memang menurut keterangan suaminya, saudari Yunita ini hampir tiap hari minta berhubungan badan," sebutnya.
Dikutip dari TribunJakarta, Kanit PPA Satrekrim Polresta Jambi, Ipda Chrisvani, mengatakan visum bagian dalam baru bisa setelah 4 hari, menyesuaikan jadwal dokter.
Ia juga menegaskan, menurut dokter ahli memang tidak ada kekerasan seksual terhadap Yunita.