Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Hingga saat ini, aparat keamanan belum berhasil membebaskan pilot maskapai Susi Air Captain Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh anggota KKB Papua, Captain Philip Mark Mehrtens disandera sejak 7 Februari 2023 lalu.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunToraja, 13 Maret 2023, padahal, aparat gabungan dari TNI dan Polri telah melakukan operasi pencarian untuk membebaskan sang pilot.
Namun, sebulan lebih telah berlalu pilot tersebut belum berhasil dibebaskan.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan upaya pembebasan pilot Susi Air,
Captain Philip Mark Mehrtens, menemui kendala medan di Papua yang sulit.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya yang menyandera pilot Susi Air juga disebut sering berpindah lokasi dan menggunakan masyarakat sipil sekitar sebagai tameng.
"Tentunya medan, kedua pasti mereka kan dibawa terus sama mereka, dan tentunya tidak lepas dari masyarakat sana. Karena dia bukan gerombolan yang sendiri melawan tapi selalu menggunakan masyarakat untuk tameng," kata Yudo dalam tayangan Kompas TV, Senin (13/3/2023).
Yudo menegaskan TNI bersama Polri masih terus mengupayakan pembebasan pilot Susi Air dan menghindari adanya korban jiwa dari pihak masyarakat.
Ia mengaku upaya pembebasan ini tidak mudah namun akan terus diusahakan.
"Tetap kita usahakan, saya tidak mau terjadi korban. Sehingga harus, tidak mudah memang di medan Papua, tapi tetap kita usahakan karena supaya tidak ada korban dari masyarakat," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti, mengatakan pihaknya prihatin dan berduka atas insiden pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro Kabupaten Nduga dan penyanderaan pilot Susi Air Captain Phillip Mark Mehrtens oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) pimpinan Egianus Kogoya di Papua.
Ia menghitung sudah 22 hari sejak kejadian pembakaran pesawat dan penyanderaan Captain Phillip.
Susi berharap pada akhirnya nanti Captain Phillip dapat dibebaskan tanpa syarat.
"Kita semua prihatin, berduka, dan kita tetap berharap dan berdoa bahwa akhirnya pilot kita, Saudara Captain Phill Mehrtens bisa dibebaskan tanpa syarat, kalau bisa," kata Susi saat konferensi pers di SA Residence Jakarta Timur pada Rabu (1/3/2023).
Ia juga mengaku kaget dan sedih atas kejadian tersebut.
Susi juga tidak habis pikir mengapa kejadian yang sangat tidak diharapkan tersebut dapat terjadi.
"Saya mengerti orang berjuang, ini pendapat pribadi ya, bukan sebagai Susi Air. Sebagai seorang pribadi, memperjuangkan kemerdekaan dengan mengambil kemerdekaan orang, itu adalah bukan cara yang bijak dan benar," kata Susi.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 13 Maret 2023, senada dengan hal tersebut, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono juga mengungkapkan bahwa kondisi pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens (37), masih baik-baik saja.
Hal itu diungkapkan Yudo di sela-sela kegiatan Karya Bakti TNI Skala Besar TA 2023 di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu (11/3/2023).
Diketahui, Philips kembali muncul dalam sebuah video yang disebarkan oleh kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pada Jumat (10/3/2023).
“Itu kemarin fotonya masih santai-santai saja gitu, kayaknya enggak merasa terancam, santai-santai saja, bajunya juga gonta-ganti terus kemarin di foto,” ujar Yudo dalam keterangan suara yang dikirim Puspen TNI, Senin (13/3/2023).
Yudo menambahkan bahwa pilot Philips bukan seperti orang yang disandera.
“Senyum-senyum saja, sehat-sehat saja. Malah bajunya gonta-ganti, nah ini silakan jabarkan sendiri,” kata Yudo.
Kendati demikian, Yudo menegaskan bahwa aparat TNI-Polri masih terus melanjutkan operasi pencarian pilot berkebangsaan Selandia Baru itu.
Tidak ada tim khusus dalam pencarian tersebut. Pencarian melibatkan tim Satgas Damai Cartenz.
“Ya tetap kita usahakan. Saya tidak mau terjadi korban. Karena dia (kelompok kriminal bersenjata) bukan gerombolan yang sendiri melawan, tetapi selalu menggunakan masyarakat untuk tameng,” kata Yudo.
Sebelumnya, Yudo meminta masyarakat bersabar terkait pembebasan pilot Philips.
Terlebih, kata dia, pencarian pilot Philips bukanlah operasi militer, melainkan operasi penegakan hukum.
“Kita tidak mau masyarakat menjadi korban hanya gara-gara ini, sehingga ya harus sabar, menyelesaikan ini tidak langsung “des”. Ini bukan operasi militer. Ingat, ini bukan operasi militer,” ujar Yudo usai upacara gaktib dan yustisi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2023).
“Saya mempunyai prajurit bermampuan khusus, mempunyai alutsista yang bisa menyelesaikan itu, kalau harus menyelesaikan, tapi ini bukan. Ingat ini adalah operasi penegakan hukum sehingga tetap mengedepankan hukum,” katanya lagi.
Diketahui, Philips yang merupakan warga Selandia Baru, disandera KKB setelah pesawat yang dipilotinya dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya pada 7 Februari 2023.
Saat itu, pesawat tersebut mengangkut lima penumpang yang merupakan orang asli Papua (OAP).
Sebenarnya, Philips dan kelima OAP sempat melarikan diri ke arah yang berbeda.
Belakangan diketahui bahwa kelima OAP telah kembali ke rumah masing-masing, sedangkan Philips masih disandera.
(*)