Kekuatan KKB Papua Makin Habis, Komandan Tertingginya Bawa Anak Buah ke TNI Polri untuk Menyerahkan Diri, Barang-barang Ini Diserahkan Sebagai Bukti Telah Kembali ke NKRI

Gridhot.ID - KKB Papua diketahui masih sering berbuat onar di tanah kelahiran mereka sendiri.

Terbaru dan yang paling mengegerkan adalah KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya yang dilaporkan menyandera pilot Susi Air asal Selandia Baru hingga lebih dari satu bulan lamanya.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, pihak TNI memastikan bisa-bisa saja untuk langsung mengeksekusi KKB Papua dan membebaskan pilot Susi Air yang disandera.

Namun, prajurit yang bertugas di lapangan masih menunggu perintah negara.

Pembebasan pilot Susi Air ini juga diperkirakan akan memakan waktu yang panjang untuk bisa mendapatkan titik negosiasi yang pas bagi kedua belah pihak.

Di tengah kebrutalan KKB Papua yang semakin masif, ternyata masih ada anggota separatis yang sadar dan insyaf.

Dikutip Gridhot dari Surya, tiga anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Batalyon Sorong Selatan Wilayah 3 Domberai menyerahkan diri untuk kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada Senin (13/3/2023).

Penyerahan diri 3 anggota TPNPB ini bertempat di Aula Sembra Polres Sorong Selatan.

Sejumlah atribut seperti bendera bintang kejora, pakaian loreng, busur panah dan parang serta kartu tanda anggota TPNPB diserahkan kepada Bupati Sorong Selatan bersama Kapolres Sorong Selatan dan Dandim 1807/Sorsel oleh Melkianus Nebore selaku Komandan Batalyon TPNPB.

Kapolres Sorong Selatan AKBP Choirudin Wachid mengatakan, tiga anggota TPNPB yang menyerahkan diri ke pangkuan NKRI berasal dari wilayah 3 Domberai Sorong Selatan.

Mereka adalah Melkianus Nabore, berpangkat letkol dan merupakan Komandan Batalyon TPNPB Sorong Selatan Wilayah 3 Domberai, Yohanes Fonataba, berpangkat letnan tiga selaku wakil komandan, dan Lambetus Esagoi, anggota TPNPB Sorong Selatan Wilayah 3 Domberai.

Baca Juga: Bripka Arfan Saragih Disebut Bunuh Diri Minum Racun Sianida usai Gelapkan Pajak Rp2,5 Miliar, Ayah Tak Percaya, Singgung Kejanggalan Ini di Jasad Anaknya