Dia juga pernah menjadi kuli bongkar pasang tenda yang digaji Rp 9.000 per jam.
"Sesudah kerja bangunan, (kerja bongkar pasang) tenda pengantin. Pertama digaji satu jam Rp 9.000, kali 4 jam berapa gajinya, jadi susah lah," ujarnya dikutip dari YouTube Ajudan Pribadi Official.
Akbar mengaku dulu pernah bercita-cita menjadi prajurit. Tapi impiannya itu harus dikubur karena orang tuanya tidak mampu.
Akbar bahkan tak melanjutkan sekolahnya dan berhenti di bangku kelas 2 SMP.
"Sukses itu terbuat dari kita sendiri. Kalau kita betul-betul kerja keras, gue yakin bakalan sukses. Tuhan itu adil," ucapnya.
Kehidupannya perlahan berubah ketika dirinya bertemu dengan pengusaha Andi Rukman Karumpa.
"Jual popcorn di lapangan golf, aku pijit-pijit seorang pak Andi Rukman, orang paling baik sedunia," kata Akbar.
"Seorang Andi Rukman percaya saya, dia angkat derajat saya," lanjutnya.
Andi Rukman juga yang kemudian mengajak Akbar ke Jakarta.
Tapi saat itu posisinya tak langsung menjadi ajudan pribadi. Akbar bahkan sempat dites kejujurannya sebelum akhirnya menjadi seorang ajudan pribadi.
"Dites, berapa ribu dolar di (taruh) di bawah bangku. Aku duduk di bangku, ada bau-bau uang," ujarnya.