Gridhot.ID - Masjid Raya Sheikh Zayed di kota Solo, Jawa Tengah baru saja diresmikan dan dibuka untuk umum.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Masjid Raya Sheikh Zayed bisa dipastikan bebas dari pengemis, gelandangan, hingga PKL liar.
Pasalnya, pemerintah kota Solo menerjunkan Satpol PP untuk berjaga di Masjid Raya Sheikh Zayed.
Aparat penegak peraturan daerah (Perda) tersebut fokus terhadap penanganan pengemis gelandangan dan orang terlantar (PGOT).
Kepala Satpol PP Kota Solo Arif Darmawan mengatakan, pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed tidak menghendaki adanya pengemis maupun pengambilan infak dari masyarakat.
Artinya, Masjid Raya Sheikh Zayed bebas dari aktivitas PGOT dan PKL.
Dikutip Gridhot dari Tribun Solo, di balik megahnya Masjid Raya Sheikh Zayed ternyata menyimpan cerita memilukan.
Ternyata selama dua tahun pengerjaan, ada warung yang diutangi pekerja proyek sampai Rp 145 juta.
Pemilik warung makan Restu Bunda, Dian (38) mengaku dari awal para mandor menjanjikan uang makan dibayar tiap dua minggu sekali.
Beberapa kali telat dibayar sampai tak dibayar sama sekali sampai proyek selesai.
"Perjanjiannya tiap dua minggu terbayarkan. Sedangkan dari sisi mandornya perusahaannya enggak on-time. Bahkan terkadang 4 minggu sekali baru dibayarkan," terangnya.