Sementara dilansir dari Tribunnews, Gubernur Riau Syamsuar menjelaskan pihaknya mendukung Kemendikbudristek menyukseskan program guru ASN PPPK.
Pada 2022, Pemprov Riau mendapatkan formasi sebanyak 3.302 guru.
"Kami berharap rekrutmen guru ASN PPPK berjalan baik dan lancar. Nanti para guru tenang mengajar sesuai tempat serta lokasi yang tersedia di masing-masing sekolah," kata Syamsuar.
Sampai sekarang, sudah ada lebih dari 550.000 guru honorer yang diangkat menjadi guru ASN PPPK.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar PGRI, Ali Rahim, mengatakan, selain meningkatkan kesejahteraan guru, program ini juga untuk menciptakan kepastian terhadap ketersediaan pendidik di masa mendatang.
Misi besarnya agar kualitas pendidikan nasional terus meningkat.
"Pemerintah sudah punya niat yang bagus," kata Ali.
Sementara itu, Ketua Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) Pengurus Besar PGRI Pusat, Achmad Wahyudi, mengatakan Kemendikbudristek perlu didukung dalam proses rekrutmen PPPK.
Meski begitu, dia mengakui banyak faktor yang membuat kerumitan dalam proses PPPK.
"Ada hal rumit yang tidak bisa dipahami semua orang, yakni ruang teknis administratif. Ini artinya memang rekrutmen ASN PPPK sangat tak sederhana. Kita perlu mendukung pemerintah, jangan justru menambah kerumitan," kata Achmad.
Seperti diketahui, Panselnas Penerimaan ASN PPPK telah mengumumkan hasil seleksi PPPK tahun 2022 untuk jabatan fungsional guru pada Kamis (9/3/2023).