Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan, tim penyidik tidak hanya menemukan 15 pucuk senjata api saat menggeledah rumah pengusaha Mahendra Dito S. atau Dito Mahendra.
Deputi Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu mengaku terjun langsung mengawal penggeledahan di rumah yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (13/3/2023) dan menemukan 15 pucuk senjata api.
Asep mengatakan, dalam upaya paksa itu, tim penyidik KPK selain menemukan senjata api juga menemukan amunisi dan peluru tajam.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 21 Maret 2023, senjata api dan peluru itu ditemukan di dalam ruangan khusus.
“Saya kebetulan juga ada di sana, itu betul dalam sebuah ruangan (khusus) ditemukan ada 15 pucuk itu lengkap dengan amunisinya, senjata api, peluru tajam,” ujar Asep dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Senin (20/3/2023).
Menurut Asep, tim penyidik KPK tidak berniat mencari senjata api di rumah Dito Mahendra.
Penyidik menemukannya secara tidak sengaja. Penyidik sedianya bermaksud mencari sejumlah barang atau benda yang diduga terkait dengan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi.
KPK mencari objek benda yang penguasaannya diberikan oleh Nurhadi kepada Dito.
“Tetapi dalam prosesnya, proses penggeledahannya kami harus melihat setiap sudut dari tempat yang digeledah,” ujar Asep.
Asep mengatakan, karena senjata itu tidak termasuk dalam objek pencarian KPK, pihaknya berkoordinasi dengan Polri. KPK menghubungi Badan Intelijen Keamanan Polri dan Polres Metro Jakarta Selatan.
Baca Juga: Wah Tak Banyak Orang Tahu Jika Buah Rambutan Punya Segudang Manfaat untuk Penderita Asam Lambung
“Badan Intelijen Keamanan Polri kami hubungi terkait dengan masalah perizinan, karena senjata tersebut, kepemilikan senjata, izinnya dari Baintelkam,” ujar Asep.
Adapun 15 senjata tersebut terdiri dari 8 senjata api laras panjang, 5 Pistol berjenis Glock, 1 Pistol S & W, dan 1 Pistol Kimber Micro.
Upaya paksa penggeledahan itu disaksikan sejumlah pihak seperti, kerabat Dito, ketua RT setempat, asisten rumah tangga, hingga pihak keamanan kompleks.
Dito sebelumnya telah dipanggil penyidik KPK hingga lebih dari tiga kali untuk dimintai keterangan sebagai saksi mengenai dugaan TPPU Nurhadi.
Pada 6 Februari lalu, Dito memenuhi panggilan penyidik. Ia pun dicecar terkait dugaan aliran dana dan pembelian barang bernilai ekonomis oleh Nurhadi.
“Diduga (bersumber) dari pengurusan perkara di MA,” ujar Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri.
Usai menjalani pemeriksaan, Dito enggan menjawab pertanyaan wartawan, termasuk apakah dia menerima transfer sejumlah uang dari Nurhadi. Saat itu, Dito dikawal sejumlah orang yang mengenakan pakaian serupa.
Mereka mendampingi Dito dan bertindak seakan menjaganya dari wartawan sepanjang berjalan keluar dari gedung KPK.
Diberitakan sebelumnya, Nurhadi merupakan terpidana kasus suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA).
Nurhadi dan menantunya, Rezky Herbiyono dinyatakan terbukti menerima suap dari dari Direktur Utama PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT) 2014-2016 Hiendra Soenjoto terkait kepengurusan dua perkara Hiendra.
Selain itu, Nurhadi dan Rezky terbukti menerima gratifikasi Rp 13,787 miliar dari sejumlah pihak yang berperkara di tingkat pertama, banding, kasasi hingga peninjauan kembali (PK).
Nurhadi kemudian dijebloskan ke lembaga pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnews, 21 Maret 2023, sementara itu, artis Nikita Mirzani berkomentar soal temuan 15 senjata api di rumah Dito Mahendra oleh KPK.
Nikita Mirzani mengunggah tangkap layar judul sebuah pemberitaan media online soal Dito Mahendra sembari menyebut akun Ahmad Sahroni.
Nikita Mirzani meminta Ahmad Sahroni yang berada di komisi 3 DPR RI bisa bertindak tak hanya diam saja
"Aye aye Dito sang penipu ulung rasakan pembalasanku. Kepada @ahmadsahroni88 komisi 3 DPR RI, gimana tanggapannya soalnya 15 senjata yang ada di rumah kontrakan si gembrot," ujar Nikita Mirzani dikutip Tribunnews.com, Selasa (21/3/2023).
"Jangan diam-diam saja. Jangan bentak senjata aja lo komentarin. Coba yang ini komentarin dong," lanjutnya.
Tak sampai situ saja, Nikita Mirzani yang terlihat sudah geram dengan Dito Mahendra kemudian menyebut akun Instagram Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI).
Baca Juga: 5 Weton Ini Dipercaya Mudah Kesurupan Menurut Primbon Jawa, Salah Satunya Jumat Legi
Ia menganggap Dito Mahendra seperti teroris yang karena telah menyimpan belasan senjata api secara ilegal.
"Gimana @bnptri dito banyak taruh senjata api ilegal macam teroris aja," tutur Nikita Mirzani.
Ahmad Sahroni pun merespon melalui kolom komentar Instagram Nikita Mirzani, ia menyebut perkara itu sedang didalami KPK.
"Kasus yang bersangkutan sudah berproses di KPK dan pasti lambat laun akan jelas, jadi tunggu berita selanjutnya aja Nik dan Fit, percayakan sama KPK agar terang benderang," jelas Ahmad Sahroni.
Nikita Mirzani memang belakangan ini sedang berseteru dengan Dito Mahendra, ia sempat dijebloskan ke tahanan karena kasus pencemaran nama baik.
Akan tetapi putusan Pengadilan Negeri Serang menyebut bahwa Nikita Mirzani bebas dari dakwaan terkait pencemaran nama baik dan pelanggaram UU ITE.
(*)