Benny Wenda kemudian melanjutkan tuduhannya, ada banyak bukti bahwa Indonesia melakukan genosida, ekosida, dan kejahatan terhadap kemanusiaan di West Papua. Pada minggu yang sama ketika mereka memprotes dukungan Fiji untuk keanggotaan penuh, polisi Indonesia dengan kejam membantai sepuluh orang Papua di Wamena, dan menembak seorang remaja laki-laki di Puncak Jaya.
"Baru bulan lalu, orang Papua di seluruh Kabupaten Nduga terpaksa mengungsi, menambah hampir 50.000 orang yang mengungsi di sana sejak 2018. Ketika Anda menggusur penduduk desa dan masyarakat suku, mereka kehilangan tempat berburu, sungai, seluruh jalan mereka. hidup. Ini semua adalah bagian dari strategi pembersihan etnis yang telah berlangsung lama, agar Indonesia menghapus kami dari tanah leluhur kami dan menggantikan kami dengan tambang, perkebunan, dan pemukim Indonesia. Orang Papua Barat tidak aman dengan Indonesia: keberadaan kami sebagai orang yang berbeda berada di bawah ancaman mematikan," papar Benny Wenda .
Benny Wenda mengatakan, perkembangan ini menunjukkan dengan sangat jelas perlunya intervensi internasional di Papua Barat.
Indonesia harus berhenti menghalangi kunjungan Komisariat Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, yang telah dituntut oleh delapan puluh empat negara.
Mereka harus berhenti menyembunyikan kejahatan mereka dari dunia, dan mengizinkan akses terbuka ke Papua Barat untuk semua LSM internasional dan media internasional.
"Presiden Widodo, penyamaran akan segera berakhir, dan dunia menaruh perhatian. Kami hanya meminta komitmen Anda untuk pembebasan Palestina diperluas ke Papua Barat ," ucap Benny Wenda.
Sementara itu, melansir tribun-papua.com, belum lama ini, pertemuan negara-negara Pasifik yang dilakukan di Nadi, dan Fiji.
Perdana Menteri Fiji Stiveni Rabuka menerima pemimpin kelompok ULMWP Benny Wenda.
Dalam foto yang dibagikan dibeberapa media, PM Rabuka mengenakan noken dengan gambar bendera bintang kejora sambil bersalaman dengan Benny Wenda.
Hal ini mendapatkan protes keras dari Pemerintah Indonesia, pasalnya dalam pertemuan sebelumnya dengan PM PNG James Marape, PM Fiji menyampaikan respeknya terhadap kedaulatan Indonesia dan menyatakan dirinya tidak berhak untuk membicarakan kedaulatan negara lain dan harus memikirkan kedaulatan negaranya sendiri.
Hal senada juga disampaikan oleh PM PNG James Marape.
Source | : | TribunPekanbaru.com,Tribun-Papua.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar