Gridhot.ID - Ustaz Abdul Somad menjelaskan tentang hukum menyikat gigi di siang hari saat puasa.
Ustaz Abdul Somad kemudian menegaskan tentang adanya waktu yang dilarang untuk melakukan menyikat gigi saat puasa.
Berikut penjelasan selengkapnya dari Ustaz Abdul Somad.
Dikutip Gridhot dari laman resmi RSGM Maranatha, menyikat gigi adalah prosedur untuk membersihkan permukaan gigi dari sisa makanan dan kotoran (plak gigi).
Menyikat gigi bagi hampir seluruh orang merupakan salah satu aktifitas yang dilakukan setiap hari.
Menyikat gigi secara teratur dan dengan cara yang benar tidak hanya membuat gigi bersih dan sehat tetapi juga mencegah timbulnya berbagai masalah kesehatan di rongga mulut.
Meski puasa, menyikat gigi juga penting dilakukan agar kesehatan mulut terjaga.
Namun hal tersebut tak bisa sembarangan dilakukan.
Dikutip Gridhot dari Serambinews, dalam video singkat yang diunggah beberapa tahun lalu itu, Ustad Abdul Somad menjelaskan bahwa boleh saja bagi umat Islam menggosok gigi ketika berpuasa.
Namun dianjurkan menggosok gigi menggunakan siwak dan dilakukan sebelum tergelincir matahari.
“Dianjurkan menggunakan siwak sebelum Zawwal.
Zawwal itu tergilincir matahari atau sebelum Adzan Dzuhur dari pagi pukul 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12," terang Ustad Abdul Somad pada video yang hanya berisi suara tersebut.
"Itu dianjurkan menggunakan siwak, tidak memakai pasta sama sekali,” sambungnya.
UAS menambahkan, setelah tergelincir matahari, sebagian ulama berbeda pendapat, yakni makhruh hukumnya menggosok gigi pada waktu tersebut.
“Namun, setelah tergelincir matahari, Ahli Fiqih berbeda pendapat, sebagian mengatakan makhruh,” ujar Ustad Abdul Somad.
Ustad yang juga dikenal dengan panggilan UAS ini juga menyebutkan dalil mengenai pendapat tersebut, yakni sebuah hadis shahih Imam Bukhari dari Abu Hurairah RA.
“Demi yang jiwaku yang berada dalam gengam kekuasaan Allah, mulut orang berpuasa lebih harum daripada semerbak kasturi.
Hadist shahih Al- Bukhari dari Sayyidina Abu Hurairah RA” sebut UAS.
UAS pun kemudian memberikan penjelasan mengenai pendapat kedua beserta dalil yang diutarakannya itu.
“Menurut pendapat ini, harum semerbak kasturi tidak baik dihilangkan. Dibiarkan saja, tapi jangan dipahami makin busuk makin harum.
Akhirnya dia tidak gosok gigi selama satu minggu, ‘kau kenapa tak gosok gigi? harum kasturi, lebih harum yang ini,” jelasnya.
UAS pun menganjurkan untuk menjaga kebersihan mulut selama melakukan ibadah puasa, tetap menggosok gigi.
Disarankan menggosok gigi setelah makan sahur sebaiknya langsung mengosok gigi.
Namun setelah Dzuhur tidak dianjurkan lagi, apalagi jika dilakukan dengan memakai pasta gigi.
“Tetap gosok gigi setelah makan sahur, tapi setelah dzuhur jangan lagi,” kata UAS.
"Ini setelah Dzuhur jam 2, jam 3, jam 4, jam-jam kritis, disitulah dia gosok, pakai menthol pulak. Jangan," tutupnya.
(*)
Source | : | SerambiNews-nasi uduk aceh,RSGM MARANATHA |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar