"Pertama kami lihat ketidakbaikan atau maladministrasi atau manajemen yang keliru pada perusahaan ini," ujarnya.
Setelah ditelusuri aliran dana tersebut justru dialokasikan dalam bentuk-bentuk bisnis.
Iskandar Sitorus menyebut pihaknya berhasil mendeteksi bisnis-bisnis tersebut, di antaranya untuk pusat kebugaran dan kesehatan serta kecantikan.
"Namun, dalam perjalanannya uang-uang ini ternyata teralokasikan dalam bisnis-bisnis," ungkapnya.
"Bentuk bisnis ini masih kami deteksi, yaitu berbentuk untuk pusat-pusat kebugaran, kesehatan dan kecantikan atau bahasa sederhananya skincare itu ya," jelasanya.
"Lalu ada juga bisnis butik dan yang terbawah itu bisnis pet shop," imbuhnya.
Dari tahun 2019 hingga 2022 bisnis tersebut cenderung berkembang.
Dalam praktiknya binsis-bisnis tersebut kerap menggunakan para publik figur untuk mengiklankan produk maupun bisnis mereka.
"Jadi, kurun waktu tahun 2019 sampai 2022 cenderung bisnis ini tumbuh. Mereka ini cenderung menggunkan para bintang, puiblik figur dan selebriti untuk mengendorse produk-produk mereka yang dikategorikan meneruskan bisnis hitam untuk mencuci, jelasnya.
Atas hal tersebut, Iskandar Sitorus mengimbau artis berinisial P tersebut untuk tidak meneruskan bisnis itu.
"Toh kami harapkan untuk Mba inisal P itu tidak meneruskan pola-pola demikian sehingga sukses orang-orang jahat ini mencuci uang hitam," pungkas Iskandar Sitorus.