Stres emosional tidak lagi dianggap sebagai penyebab maag, tetapi orang yang mengalami stres emosional sering melaporkan peningkatan gejala ulkus yang ada.
Namun, stres fisik, (misalnya, luka bakar parah) berbeda. Stres fisik dapat meningkatkan risiko maag, terutama di perut.
Secara umum, penderita mengalami dispepsia, yaitu perasaan tidak nyaman di bawah tulang rusuk (sampai ke dada) atau mungkin pernah menderita komplikasi seperti nyerihebat di area tersebut dan muntah darah.
Sering juga terjadi refluks asam sehubungan dengan kondisi ini.
Gastritis dan tukak lambung dapat didiagnosis melalui endoskopi bagian atas (alat serat optik yang tipis dan fleksibel dimasukkan melalui mulut ke perut dan duodenum) dan selama prosedur biopsi kecil dapat dilakukan dari lapisan dinding lambung untuk mendeteksi H. pylori.
Teknik non-invasif lainnya untuk mendeteksi keberadaan H. pylori termasuk tes antibodi darah, tes napas urea, dan tes antigen feses.
Mengurangi risiko komplikasi maag dan tukak lambung selama puasa Berikut beberapa tips yan perlu dilakukan penderita maag dan tukak lambung agar puasa Ramadhan lancar.
1. Harus sahur
Dilansir The Star, kebiasaan langsung tidur setelah sahur juga dapat menyebabkan refluks lambung.
Jika hal ini tidak dilakukan, misalnya dengan alasan sulit bangun, risiko komplikasi maag dan tukak lambung dapat muncul selama menjalankan ibadah puasa.
2. Buka puasa, porsi kecil tapi sering