Kapolda juga mengimbau anggotanya tak mudah terpancing dengan penembakan yang dilakukan KKB.
Pada beberapa kasus, KKB sengaja melakukan penembakan untuk memancing anggota keluar.
"Waspada dan senantiasa berkoordinasi dengan berbagai pihak sebelum mengambil tindakan yang akhirnya berdampak pada kehilangan anggota dan senjata serta amunisi," kata Fakhiri.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Serambinnews, 1 April 2023, sementara itu, komandan Resor Militer 173/Praja Vira Braja Brigadir Jenderal Sri Widodo kepada wartawan pada Rabu (29/3/2023) mengatakan, adapun kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang terlibat dalam aksi ini dipimpin Jelek Waker dan Numbuk Telenggen.
Sri Widodo mengatakan, aktivitas kegiatan belajar-mengajar di Distrik Gome terhenti karena masyarakat setempat ketakutan dengan aksi KKB.
Tujuan aksi tersebut sebagai ancaman agar mereka tidak berhubungan dengan aparat keamanan.
Ia pun menyatakan telah menginstruksikan anggota TNI di Gome untuk mengejar para pelaku pembakaran ketiga unit rumah tersebut.
Anggota juga bersinergi dengan aparat kepolisian setempat untuk melaksanakan patroli secara rutin di distrik Gome dan sekitarnya.
Sebelumnya dilaporkan KKB membakar tiga sekolah di Distrik Beoga di Puncak pada tanggal 8 April 2021.
Pada waktu bersamaan, para pelaku juga menembak mati seorang guru sekolah dasar bernama Oktovianus Rayo di rumahnya di Beoga.
(*)