"Enggak, enggak apa-apa," sahut Andika Perkasa.
Ida Dayak kemudian berkali-kali mencolek lutut sang jenderal yang berada di sampingnya sembari tertawa.
"Setiap hari sampai jam berapa kerjanya?" tanya Andika Perkasa.
"Ya tergantung kalau capek istirahat," jawab Ida Dayak.
"Sampai jam 10 (malam-red) lebih?" cecar Andika Perkasa.
Tampak Ida Dayak berpikir keras sebelum kemudian memberikan jawaban.
Orang di dekatnya, diduga rekan Ida Dayak, membeberkan bahwa pengobatan yang dilakukan bisa melebihi pukul 10 malam.
Setelah puas mengobrol dengan sang tabib, Jenderal Andika Perkasa lantas berpamitan meninggalkan lokasi tersebut.
(*)