GridHot.ID - Sejauh ini, polisi telah menemukan 12 jasad korban pembunuhan dukun pengganda uang asal Banjarnegara, Slamet Tohari atau Mbah Slamet (45).
Jasad para korban ditemukan dalam keadaan terkubur di dalam hutan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Sebanyak 6 dari 12 korban Mbah Slamet telah teridentifikasi.
Melansir WartaKotaLive.com, berikut 6 korban pembunuhan Mbah Slamet yang telah teridentifikasi.
1. Paryanto warga Sukabumi
2. Mulyadi warga Palembang
3. Irsad warga Lampung
4. Wahyu Tri Ningsih warga Lampung (istri Irsad)
5. Suheri warga Lampung
6. Riani warga Lampung (istri Suheri)
Polisi mengalami kendala dalam identifikasi karena jasad para korban sudah menjadi tulang dan tengkorak.
Selain itu, tersangka yakni Mbah Slamet tidak dapat mengingat identitas para korban.
Setelah melakukan aksi pembunuhan, tersangka sengaja membakar kartu identitas korban untuk menutupi kasus ini.
Sosok Kijo
Melansir kompas.com, sosok bernama Kijo menjadi sorotan di tengah kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet.
Kijo tercatat sebagai warga Lampung Tengah.
Kijo disebut sebagai orang yang mengenalkan korban Irsad dan Suheri ke Mbah Slamet.
Kepada Irsad dan Suheri, pada pertengahan tahun 2021, Kijo mengatakan Mbah Slamet bisa menggandakan uang.
Ia pun mengajak Irsad dan Suheri pergi ke padepokan milik Mbah Slamet di Tulungagung, Jawa Timur.
"Mereka kemudian diajak pergi ke padepokan dukun Slamet itu di Tulung Agung," kata Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo saat dihubungi, Kamis (6/4/2023) pagi.
Pada Agustus 2021, Irsad dan Suheri berangkat ke Jawa dengan membawa istrinya masing-masing.
Belakangan diketahui Irsyad pamit ke keluarga untuk mengajar membuat bordir.
Sementara Suheri yang bekerja sebagai pemborong, pamit ke keluarga untuk membangun proyek rumah di Tulungagung.
Pratomo mengatakan kedua pasutri tersebut sempat menghubungi keluarga mereka.
Suheri menelepon putrinya pada 8 September 2021. Sedangkan Irsad menelepon keluarganya pada 12 September 2021.
"Usai menelepon keluarga mereka, nomor telepon mereka tidak bisa dihubungi sama sekali," kata Pratomo.
Dia menambahkan, akan memeriksa orang bernama Kijo itu untuk mengetahui keterlibatannya.
Sebagai informasi, motif Mbah Slamet membunuh korbannya karena kesal ditagih hasil penggandaan uang.
Tersangka lalu merencanakan pembunuhan dengan mengajak korban-korban melakukan ritual.
Mbah Slamet kemudian memberikan racun potas dicampur air yang diminumkan ke korban hingga tewas. (*)
Source | : | Kompas.com,Wartakotalive.com |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar