Menurut sapaan UAS itu, jika sakit boleh berobat ke dokter, namun kenapa tidak boleh berobat ke dukun. Dokter boleh ke dukun tak boleh?
Dokter memberi resep, resep itu diteliti ternyata ada korelasi antara resep dan penyakit.
Kalau penyakitnya ini, obatnya ini, ada korelasi, sedangkan dukun tidak ada korelasi.
Ada orang sakit dikasihnya (dukun) batu ponari, sehat, ada orang sakit dipukul-pukulnya, sehat, itulah yang tidak ada korelasi, itulah yang membuat dia syirik, kenapa? karena rata-rata dukun itu pakai jin.
Ada Jamaah yang nanya tapi dukun itukan punya ramuan? kata UAS itu namanya bukan dukun, yang punya ramuan itu bukan dukun, itu namanya herbalist.
"Kalau anda sakit, sakitnya apa? gatal-gatal, ini ada ditumbuknya belerang, dicampurnya dengan kelapa, nanti dimasak, dimakan pakai nasi, itu boleh, tapi dia dukun, itu dia tidak diukur, dia herbalist, dukun itu yang pakai jin, pakai jin dia, ada hantunya.," jelasnya.
Tidak ada hubungan korelasi sama sekali, main pukul-pukul pakai tongkat tak ada hubungan sama sekali secara medis secara sains nah itu dukun.
"Bukan kah kita sama-sama minta tolong? betul. Sama doktor minta tolongnnya murni logis, sama dukun minta tolongnnya, dia minta tolong lagi, sama siapa? sama setan, buka surat al jin juz 29," sebutnya.
"Sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat," ujar dia. (*)
Source | : | Tribun-Medan.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar