Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Para Pengusaha Eropa Awasi Pilpres Indonesia, Penasaran Siapa yang Bakal Jadi The Next Jokowi, Bahlil: Komitmennya Sama atau Tidak?

Angriawan Cahyo Pawenang - Selasa, 18 April 2023 | 15:13
Jokowi, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo
Sekretariat Presiden

Jokowi, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo

Gridhot.ID - Para pengusaha Eropa dilaporkan sangat penasaran dengan hasil Pilpres 2024 mendatang.

Mereka mempertanyakan siapa yang bakal menjadi The Next Jokowi dan memimpin Indonesia di masa mendatang.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, dilaporkan Pemilihan Presiden tahun 2024 akan berjalan sebagai Pemilu 2024.

KPU akan melakukan pemungutan suara hingga perhitungan suara pada tanggal 14 - 15 Februari 2024.

Nantinya, para calon pemimpin bisa mulai melakukan kampanye Pemilu pada 29 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Presiden terpilih akan mulai mengucapkan sumpah/janji pada 20 Oktober 2024 mendatang.

Siapa sangka, pilpres Indonesia ini menjadi sorotan dunia.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, para pengusaha dan investor asal Eropa menanyakan siapa pemimpin Indonesia setelah Presiden Joko Widodo.

Hal itu diungkapkannya saat memberikan keterangan usai mendampingi Presiden bertemu dengan para pengusaha Eropa di Hannover, Jerman, pada Minggu (16/4/2023).

Menurut Bahlil, pengusaha-pengusaha tersebut percaya dengan Indonesia.

"Tapi,hampir semua pengusaha di Eropa, di mana saja nanya siapa the next yang akan memimpin Indonesia? Apakah masih sama komitmennya dengan Presiden Jokowi atau tidak?" ujar Bahlil, swperti dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Lowongan Kerja Lulusan SMK, PP Presisi Buka Kesempatan Emas di Posisi Ini, Simak Syarat dan Cara Mendaftarnya

"Itu memang jadi pertanyaan untuk kita. Dan saya pikir kita harus mampu bekerja sama, mampu meyakinkan para investor bahwa Indonesia ke depan akan baik-baik saja," kata dia.

Artinya, lanjut Bahlil, siapa pun pemimpin Indonesia ke depan harus dihadapi bersama.

Dia pun mengakui tidak bisa memberikan harapan palsu kepada para investor tersebut.

"Tapi, satu hal yang saya yakinkan bahwa sampai saat sekarang itu Presiden Jokowi sangat konsisten dan kontinu dalam rangka menjaga investor dari semua negara dan terutama di bagian hilirisasi, khususnya di ekosistem EV baterai," jelasnya.

Adapun pada Minggu, Presiden Jokowi menggelar pertemuan bisnis dengan tiga pemimpin perusahaan Eropa di Hotel Kastens Luisenhoff, Hannover, Jerman.

Ketiga perusahaan itu adalah BASF, Eramet, dan Volkswagen melalui Power Co.

Dalam pertemuan tersebut, pemimpin perusahaan BASF menyampaikan secara langsung bahwa pihaknya akan melakukan investasi dalam pembangunan ekosistem baterai mobil di Maluku Utara.

“BASF menyampaikan secara langsung minat investasinya kepada Bapak Presiden Jokowi untuk melakukan investasi di Maluku Utara," ujar Bahlil dalam keterangannya.

"Dalam rangka pembangunan ekosistem baterai mobil yang kurang lebih investasinya sekitar 2,6 miliar dollar AS," lanjutnya.

Nantinya, BASF akan bekerja sama dengan perusahaan Perancis, Eramet, untuk menciptakan ekosistem tersebut dengan menerapkan praktik usaha yang memperhatikan environment, social, and government (ESG) lingkungan dan menggunakan energi hijau.

"Proses pembangunannya akan mulai dilakukan di akhir tahun 2023 ini,” lanjut Bahlil.

Baca Juga: Kadang Teriak-teriak Sendiri di Depan Rumahnya, Keseharian Yudho Andreawan Diungkap Tetangga dan Pak RT Bontang, Orangtua: Kejiwaannya Tak Stabil

Kemudian, Bahlil menjelaskan, perusahaan Volkswagen melalui Power Co juga turut akan membangun ekosistem baterai mobil di Indonesia dengan bekerja sama bersama sejumlah perusahaan, termasuk perusahaan nasional.

Bahlil menilai hal tersebut merupakan momentum yang tepat untuk menunjukkan bahwa Indonesia secara terbuka memberikan peluang investasi kepada perusahaan di seluruh dunia.

“Ini sebagai bentuk investasi yang inklusif dan sekaligus untuk menganulir cara pikir orang bahwa seolah-olah pengelolaan tambang kita di Indonesia tidak memperhatikan kaidah-kaidah yang ada pada standar internasional,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, Minggu (16/4/2023) merupakan hari kedua Presiden Jokowi beserta rombongan berada di Hannover, Jerman.

Usia pertemuan bisnis pada Minggu siang, Presiden didampingi Ibu Iriana akan menuju Balai Kota Hannover untuk menandatangani State Capital Golden Book.

Kemudian, Presiden Jokowi menghadiri pembukaan Hannover Messe 2023 bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz di Hannover Congress Centrum (HCC).

Pada Minggu malam, Kepala Negara menuju Guesthouse Pemerintah Lower Saxony untuk melaksanakan pertemuan bilateral bersama Kanselir Jerman dan diakhiri dengan jamuan makan malam.

(*)

Source :Kompas.com tribunnews

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x