Jenazah Seorang Pendeta Baru Dikubur padahal Hampir 2 Tahun Meninggal Dunia, Keluarga Percaya Mendiang Bisa Hidup Lagi

GridHot.ID - Jenazah pendeta asal Afrika Selatan, Siva Moodley, akhirnya dikuburkan setelah hampir 2 tahun disimpan di kamar mayat.

Jenazah Siva Moodley disimpan lama karena keluarga dan umatnya percaya pendeta itu bisa hidup lagi.

Melansir Oddity Central pada 31 Maret 2023, Siva Moodley yangmerupakan pendiri The Miracle Center di Gauteng, utara Johannesburg, Afrika Selatan, meninggal pada 15 Agustus 2021 lantaran sakit.

Alih-alih mempersiapkan pemakamannya, keluarga malah menyimpan jenazah Siva Moodley di kamar mayat, menunggu sang pendeta bangkit lagi.

Awalnya, istri dan anggota keluarganya yang lain rutin datang ke kamar mayat untuk mendoakan jenazah Siva Moodley.

Istri dan keluarga Siva Moodley kemudian tak lagi datang untuk berdoa, tapi mereka menolak untuk memberikan persetujuan penguburan jenazah sang pendeta.

Lebih buruk lagi, mereka bahkan menolak untuk mengakui kematianSiva Moodley di dalam gereja, melakukan kebaktian di tempatnya.

Itu semua dilakukan sampai hari yang diyakini di mana Siva Moodleyakan hidup kembali.Bulan demi bulan berganti, jenazah Siva Moodley tetap berada di kamar mayat.

Pemilik kamar mayat yang gusar lantas menghubungi keluargaSiva Moodley untuk meminta persetujuan penguburan atau kremasi.

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Peringatkan Jangan Sampai Berlama-lama Menyimpan Jenazah di Rumah Duka, Simak Alasannya

Namun, pemilik kamar mayat selalu mendapat penolakan dari keluarga Siva Moodley.

Bahkan ketika sang pemilik kamar mayat menjelaskan soal adanya risiko kesehatan dan lingkungan yang serius apabila jenazahSiva Moodley tak kunjung dikuburkan atau dikremasi.

Sampai pada akhirnya, satu-satunya pilihan yang tersedia bagi pemilik kamar mayat adalah menempuh tindakan hukum terhadap keluarga tersebut.

"Itu masalah perdata. Saya tidak bisa membuat keputusan untuk mengubur atau mengkremasinya sendiri," kata pemilik kamar mayat .

"Persetujuan penguburan harus datang dari keluarganya tetapi mereka tidak mengatakan apa-apa," lanjutnya.

"Dia [Siva Moodley] adalah pria terkenal dan tidak pantas diperlakukan seperti ini. Saya harap pengadilan dapat memberikan keringanan," tambahnya.

Dokumen pengadilan menunjukkan bahwa istri Siva Moodley, Jessie, menjelaskan keengganan keluarganya untuk menyetujui pemakaman lantaran mereka punya kepercayaan bahwa sang pendeta bisa hidup kembali.

Namun, setelah melihat bukti bahwa keluarga tersebut telah dihubungi sebanyak 28 kali serta adanyalaporan dari pihak berwenang setempat tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh jenazah tersebut, Pengadilan Tinggi Gauteng di Johannesburg mengizinkan penguburan atau kremasi terhadap jasad Siva Moodley.

Keputusan pengadilan ditangguhkan selama satu bulan agar dapat disampaikan kepada keluarga dekat Siva Moodley.

Rumah duka mengklarifikasi bahwa mereka tidak ingin melanggar kebebasan beragama siapa pun, tetapi mereka juga harus mematuhi peraturan kesehatan.

Baca Juga: Pratu Miftahul Arifin Gugur Ditembak KKB Papua, Jenazah Masuk Jurang Sedalam 15 Meter, Terkuak Sosoknya yang Anak Petani

Pada 16 Maret 2023, jenazah Siva Moodley akhirnya dimakamkan di Pemakaman Westpark di Johannesburg, di hadapan saudara dan keluarga besarnya.

Istri dan dua anaknya tidak menghadiri upacara tersebut.

Media Afrika Selatan melaporkan bahwa istri dan anakSiva Moodley terus memimpin The Miracle Center menggantikan sang pendeta. (*)