Orang tua mereka hanya mendiamkan anak-anaknya dan berada tepat disamping masing-masing ayah dan ibu itu.
Tidak dijelaskan dalam keterangan video mengenai penyakit atau disabilitas yang dimiliki anak-anak tersebut.
Dilansir dari Daily Mirror, Jumat (27/12/19) perlakuan terhadap anak-anak yang dikatakan penyandang disabilitas itu adalah sebuah ritual.
Ritual itu sebut sebagai "Ritual Penyembuhan" oleh orang-orang sekitar.
Aksi tersebut terjadi di desa Taj-Sultanpur, India dan berlangsung selama Gerhana Matahari Cincin pada Kamis (26/12/19) kemarin.
Dalam keterangan warga, para orangtua itu diberi tahu tetua desa bahwa "panas yang dihasilkan" dari gerhana matahari bisa menyembuhkan anak-anak mereka.
Begitu mendengar kabar ada anak dikubur hidup-hidup, satuan tugas perlindungan anak bergegas ke lokasi untuk menyembuhkan mereka.
"Kami berhasil menyelamatkan mereka, dan meminta polisi menyelidiki kejadian ini," ujar Wakil Komisioner Kalaburagi, B Sharath kepada Indian Express.
Setelah penyelidikan dan konseling yang dilakukan pihak berwajib anak-anak terebut selanjutnya dikembalikan pada keluarga.
Sementara itu para orang tua mereka mendapat peringatan untuk tidak lagi mengurai aksi mereka dengan mengubur hidup-hidup.
B Sharath melanjutkan, mereka akan melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang praktik takhayul itu.
Sebab perlakuan tak lazim pada anak tersebut akan mempengaruhi tumbuh kembang anak dikemudian hari.
(*)
Source | : | Kompas.com,Sosok.id,Mirror.co.uk |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar