Gridhot.ID - Indonesia baru saja menyaksikan terjadinya gerhana matahari hibrida pada Kamis, 20 April 2023.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, gerhana matahari ini bisa dilihat di berbagai wilayah di Indonesia dan belahan dunia lainnya.
Dalam tradisi masyarakat kuno, gerhana matahari terkadang membawa tradisi tersendiri.
Entah ritual yang menakutkan maupun tidak, masyarakat kuno memiliki beragam persepsi tentang gerhana matahari.
Salah satunya yang cukup mengerikan yang terjadi di India beberapa tahun lalu.
Viral para orangtua di India melakukan ritual mengerikan ke anaknya yang mengalami disabilitas.
Dikutip Gridhot dari Sosok.ID, kedua orang tua tersebut melakukan ritual yang aneh demi menyembuhkan anaknya yang memiliki keistimewaan tersebut.
Diperkirakan 10 anak dimasukkan oleh orang tua mereka masing-masing ke dalam lubang.
Setelah semua anak tersebut masuk dalam lubang, kemudian lumpur dituangkan ke lubang itu.
Setidaknya kesepuluh anak tersebut dikubur lumpur hingga setinggi leher mereka.
Dalam video yang beredar, nampak anak-anak yang dikubur hidup-hidup tersebut menangis.
Baca Juga: Gerhana Matahari Bukan Pertanda Masuknya Bulan Syawal, BRIN Beri Penjelasan Gamblang: Belum Memenuhi
Orang tua mereka hanya mendiamkan anak-anaknya dan berada tepat disamping masing-masing ayah dan ibu itu.
Tidak dijelaskan dalam keterangan video mengenai penyakit atau disabilitas yang dimiliki anak-anak tersebut.
Dilansir dari Daily Mirror, Jumat (27/12/19) perlakuan terhadap anak-anak yang dikatakan penyandang disabilitas itu adalah sebuah ritual.
Ritual itu sebut sebagai "Ritual Penyembuhan" oleh orang-orang sekitar.
Aksi tersebut terjadi di desa Taj-Sultanpur, India dan berlangsung selama Gerhana Matahari Cincin pada Kamis (26/12/19) kemarin.
Dalam keterangan warga, para orangtua itu diberi tahu tetua desa bahwa "panas yang dihasilkan" dari gerhana matahari bisa menyembuhkan anak-anak mereka.
Begitu mendengar kabar ada anak dikubur hidup-hidup, satuan tugas perlindungan anak bergegas ke lokasi untuk menyembuhkan mereka.
"Kami berhasil menyelamatkan mereka, dan meminta polisi menyelidiki kejadian ini," ujar Wakil Komisioner Kalaburagi, B Sharath kepada Indian Express.
Setelah penyelidikan dan konseling yang dilakukan pihak berwajib anak-anak terebut selanjutnya dikembalikan pada keluarga.
Sementara itu para orang tua mereka mendapat peringatan untuk tidak lagi mengurai aksi mereka dengan mengubur hidup-hidup.
B Sharath melanjutkan, mereka akan melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang praktik takhayul itu.
Sebab perlakuan tak lazim pada anak tersebut akan mempengaruhi tumbuh kembang anak dikemudian hari.
(*)