GridHot.ID - Umat muslim di Tanah Air masih merayakan moment Hari Raya Idulfitri 1444 H atau Idulfitri 2023.
Meski masih dalam suasana lebaran, sebagian umat muslim mungkin sudah ada yang mulai mengerjakan puasa syawal.
Mengutip serambinews.com, puasa syawal merupakan ibadah puasa yang dikerjakan di bulan Syawal, dan hukum mengerjakan Puasa Syawal hukumnya sunnah.
Usai menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan, Umat Islam dianjurkan untuk melanjutkannya dengan puasa selama 6 hari di bulan syawal, atau disebut juga dengan puasa enam.
Mengerjakan puasa sunnah ini memiliki keutamaan yang besar.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim ra, disebutkan bahwa berpuasa selama enam hari setara dengan berpuasa selama setahun penuh.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).
Dilansir dari posbelitung.co, setelah umat Muslim merayakan hari raya Idul Fitri, salah satu amalan yang dilakukan selama bulan Syawal yakni Puasa Sunnah Syawal.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Baca Juga: Berlimpah Pahala Jika Diamalkan, Ini 5 Amalan Sunnah yang Baik Dilakukan di Bulan Syawal
Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian ia ikuti dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal. Ia akan mendapat pahala seperti puasa setahun penuh.” (HR Muslim).
Puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal, mulai dari tanggal dua Syawal yakni sehari setelah Idul Fitri.
Mungkin ada yang bertanya-tanya apakah Puasa Sunnah Syawal ini dapat dikerjakan tak berurutan.
Puasa Syawal diutamakan agar dikerjakan secara berurutan.
Namun bila tidak bisa dikerjakan berurutan, boleh dikerjakan secara terpisah-pisah.
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, “Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan.”
Jadi sebetulnya yang terpenting dari Puasa Syawal yakni dilaksanakan sebanyak enam hari di bulan Syawal.
Hanya saja, bagi Anda yang mengamalkannya secara berturut-turut mempunyai keutamaan tersendiri karena mengikuti cara Rasulullah SAW dalam melakukan Puasa Sunnah Syawal.
Dan yang perlu diingat ialah hendaknya untuk tak berpuasa khusus di hari Jumat tanpa mengiringinya dengan puasa di hari Kamis atau Sabtu. Karena hal ini merupakan salah satu larangan dari Rasulullah.
Para ulama mengatakan bahwa larangan itu menegaskan makruhnya puasa di hari Jumat tanpa mengiringinya dengan puasa di hari Kamis atau Sabtu.
Dan jika Anda memiliki utang Puasa Ramadhan, disarankan untuk menggantinya terlebih dulu (Qodho' Puasa).
Niat Puasa Sunnah Syawal
Berikut ini lafal niat Puasa Sunnah Syawal.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”
Doa Puasa Sunnah Syawal
Terdapat dua doa buka puasa yang dapat dibaca diantaranya:
Pertama,
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Latin: Allahumma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimin.
Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dengan rizqi-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mua, wahai Dzat yang Maha Penyayang."
Kedua,
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Latin: Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insya Allah.
Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."
Keutamaan Puasa Sunnah Syawal
Rasulullah bersabda, keutamaan puasa Syawal seperti orang yang berpuasa sepanjang masa.
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ … أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ[رواه الجماعة إلا البخاري والنسائي]
Artinya: Dari Abi Ayyub al-Anshari r. a. (diriwayatkan) … bahwa Rasulullah saw bersabda: Barang siapa sudah melakukan puasa Ramadan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa. (HR Jama’ah ahli hadis selain dan an-Nasa’i).
Hadis lain menyebut ganjaran puasa Syawal adalah seperti puasa satu tahun penuh.
[عَنْ ثَوْبَانَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ فَشَهْرٌ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ وَصِيَامُ سِتَّةِ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ فَذَلِكَ تَمَامُ صِيَامِ السَّنَةِ . [رواه أحمد
Artinya: Dari Tsauban, dari nabi saw (diriwayatkan bahwa) beliau bersabda: Barang siapa berpuasa Ramadan, maka pahala satu bulan Ramadan itu (dilipatkan sama) dengan puasa sepuluh bulan, dan berpuasa enam hari sesudah Idul Fitri (dilipatkan sepuluh menjadi enam puluh), maka semuanya (Ramadan dan enam hari bulan Syawal) adalah genap satu tahun. (HR Ahmad).
Demikian penjelasan, niat, doa, dan keutamaan terkait Puasa Sunnah Syawal, semoga bermanfaat.(*)