GridHot.ID - Perwira Polisi Polda Sumatera Utara (Sumut) AKBP Achiruddin Hasibuan membiarkan anaknya, Aditya Hasibuan, menganiaya mahasiswa bernama Ken Admiral hingga babak belur.
Dalam video yang beredar, AKBP Achiruddin terlihat membawa senjata laras panjang saat kejadian.
Melansir Tribunnews.com, soal senjata laras panjang itu, Kabid Propam Polda Sumut Kombes Dudung mengatakan pihaknya akan melakukan pendalaman.
"Masih kita dalami apakah ada senjata atau tidak. Sekarang belum tahu kita, masih kita dalami," jelasnya.
Sementara itu, melansir TribunnewsBogor.com, ibunda Ken Admiral, Elvi, mengatakan bahwa anaknya dipaksa melakukan perdamaian dengan AKBPAchiruddin usai dianiaya oleh Aditya Hasibuan.
Ken Admiral yang saat itu dalam posisi terancam karena ada seseorang yang memegang senjata, hanya bisa mengangguk.
Achiruddin kemudian memberikan uang Rp1 juta untuk biaya pengobatan Ken, lalu memperbolehkannya pulang.
"Setelah Aditya dirasa tak punya lagi tenaga untuk memukuli Ken, Pak Achiruddin mengarahkan anak saya untuk masuk ke rumahnya, tapi senjata tetap diarahkan ke mereka," tutur Elvi melalui Instagram @dindasafay.
Saat Ken dan teman-temannya masuk ke dalam rumah, Achiruddin pun meminta seseorang untuk merekam.
"Di situ terlihat seolah-olah Pak Achiruddin menasehati anaknya, menasihati anak saya, ngapain berantem hanya karena begini," tutur dia.
Namun menurut Elvi, jika Achiruddin punya niat baik, ia tidak akan membiarkan anaknya menganiaya Ken di depan matanya.