GridHot.ID - Perwira menengah Polda Sumut AKBP Achiruddin Hasibuan kini tengah disorot tajam.
Pasalnya, Kabag Bin Opsnal Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut itu tampak diam ketika anaknya, Aditya Hasibuan melakukan penganiayaan.
Sementara itu, AKBP Achiruddin Hasibuan diduga punya gudang solar ilegal yang dijaga oleh sosok pria tegap.
Mengutip tribunnewsbogor.com, setelah dicopot dari jabatannya sebagai Kabag Bin Ops Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut, Perwira menengah Polda Sumut AKBP Achiruddin Hasibuan kini sedang menjadi sorotan publik.
Ia diketahui membiarkan anaknya Aditya Hasibuan, menganiaya mahasiswa bernama Ken Admiral pada 22 Desember lalu.
Kasus ini pada akhirnya berbuntut panjang hingga harta kekayaan AKBP Achiruddin ikut dipersoalkan.
Sebab, AKBP Achiruddin yang sering pamer Harley hingga Rubicon nyatanya hanya melaporkan hartanya senilai Rp467 juta di LHKPN.
Kini, AKBP Achiruddin disebut warga memiliki gudang solar oplosan atau ilegal.
Dilansir dari tribunjakarta.com, warga mengungkapkan keresahan mengenai keberadaan gudang solar diduga milik AKBP Achiruddin Hasibuan di Jalan Karya Dalam, Kota Medan.
Gudang solar itu tidak jauh dari kediaman AKBP Achiruddin Hasibuan di Jalan Karya Dalam/Jalan Guru Sinumba, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan.
Warga tidak ada yang berani mempertanyakan keberadaan gudang solar itu.
Apalagi, selama ini gudang solar itu dijaga sejumlah pria cepak dan tegap.
Tak hanya itu, mereka takut karena sang polisi dikenal arogan.
Tak hanya itu, aktivitas gudang tersebut kerap dilakukan pada malam hari.
Dikutip dari TribunMedan, Warga selama ini kerap mencium bau solar menyengat dari gudang solar milik AKBP Achiruddin Hasibuan.
Selama ini, warga tidak ada yang berani mempertanyakan gudang solar itu.
"Aktivitasnya lebih sering malam hari. Kami takut lah, kalau kebakaran gimana," kata warga.
Warga pun merasa heran, kenapa selama ini gudang solar sebesar itu bisa lolos dari pantauan aparat penegak hukum.
Keberadaannya baru diketahui setelah kasus penganiayaan yang dilakukan anak AKBP Achiruddin Hasibuan viral di media sosial.
Warga pun curiga, ada setoran yang mengalir ke pihak-pihak tertentu.
Sebab, kata warga, selama ini gudang solar itu dijaga sejumlah pria cepak dan tegap.
"Itu gudang solar punya dia (AKBP Achiruddin Hasibuan)," kata pria paruh baya itu menunjuk ke lokasi gudang, Rabu sore.
Pria tersebut mengatakan, gudang solar itu sudah lama beroperasi dan tak pernah ditindak.
Biasanya, ada beberapa mobil angkutan yang datang hilir mudik masuk keluar gudang.
"Kalau kendaraan yang datang biasanya ada stiker logo HSB," kata pria tersebut, enggan menyebutkan namanya.
Tribun-medan.com lantas mendatangi bangunan yang katanya gudang solar itu.
Tampak di depan bangunan diduga gudang solar milik AKBP Achiruddin Hasibuan terparkir truk berwarna putih.
Namun, truk tersebut masing-masing bannya sudah kempis.
Karena penasaran, Tribun-medan.com sempat mengintip dari celah pagar.
Di dalam gudang, ada dua tangki besar penampung solar.
Kemudian, ada beberapa tandon dan tong di dalam gudang.
Sejumlah mobil juga terlihat di dalam gudang.
Namun, tidak ada aktivitas apapun di dalam gudang.
Warga pun merasa heran, kenapa gudang solar yang begitu besar di pinggir jalan luput dari pantauan aparat penegak hukum serta Lurah Helvetia Timur.
Sedangkan, gelagat Lurah Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia, Teguh sangat mencurigakan ketika ditanya mengenai gudang solar milik AKBP Achiruddin Hasibuan di Jalan Karya Dalam.
Saat diwawancarai pada Rabu (26/4/2023) petang kemarin, Teguh yang ada di lokasi rumah AKBP Achiruddin Hasibuan buru-buru kabur.
Dia sibuk menyalakan motor untuk kabur menghindari awak media.
"Udah, sama Kepling aja," ketus Teguh, Rabu (26/4/2023).
Setelah motornya menyala, dia pun kabur meninggalkan lokasi.
Sementara itu, Kepala Lingkungan X, Kelurahan Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia, Muhammad Ridwan justru mengaku tidak tahu ada gudang solar begitu besar di pinggir jalan tak jauh dari kediaman AKBP Achiruddin Hasibuan.
Padahal, kata warga, hampir saban hari banyak kendaraan mondar-mandir di gudang solar yang dipagari seng tersebut.
"Kurang tahu, karena saya baru juga," katanya.(*)