Para korban mendapatkan perawatan medis di Puskesmas.
Hingga Jumat (21/4/2023) siang, tercatat oleh Puskesmas Maniis Purwakarta ada 106 orang yang mengalami keracunan es kelapa.
“Yang datang ke puskesmas ada 94 pasien, lalu satu orang dirujuk ke rumah sakit dan 11 orang dirawat oleh bidan desa.
Jadi totalnya ada 106 orang," kata Bidan Yuni, petugas kesehatan Puskesmas Maniis saat ditemui Tribunjabar.id, Jumat (21/4/2023).
Baca Juga: 3 Tanggal Lahir yang Rezekinya Sulit Putus karena Selalu Mengedepankan Kebahagiaan Keluarga
Ia mengatakan, puskesmas penuh oleh pasien keracunan bahkan sampai harus di rawat di lobi puskesmas.
"Sekarang sebagian pasien sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang," katanya.
Perlu diketahui, ratusan warga itu keracunan es kelapa yang dibeli untuk berbuka puasa pada Selasa (18/4) dan Rabu (19/4/2023) kemarin.
Warga yang keracunan setelah menyantap es kelapa itu kemudian mendatangi sejumlah fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan bidan desa.
Rika Astuti (27) warga Desa Pasir Jambu, Kecamatan Maniis yang menjadi korban keracunan es kelapa itu mengaku bahwa efek samping yang dihasilkan terjadi setelah beberapa jam dikonsumsi.
Lebih lanjut ia mengatakan, mengetahui kondisi tubuh kian menurun bersama sang anak, ia memilih untuk mengunjungi puskesmas.
"Kata dokter sih keracunan, saya akhirnya bermalam di puskesmas sampai keadaan membaik," katanya.
Adapun pantauan Tribunjabar.id di Puskesmas Maniis Purwakarta pada Jumat (21/4/2023), sejumlah pasien keracunan es kelapa mengaku kian membaik.
Bahkan, sudah ada pasien yang pulang.
"Mau lebaran di rumah aja, engga mau di puskesmas, sekarang Alhamdulillah sudah membaik dan boleh pulang sama dokter," kata Rika.
(*)
Source | : | Tribunnewsmaker.com,Kompas.com |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |