Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Sosok Aisiah Sinta Dewi Hasibuan yang ditemukan tewas di bawah lift Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara, dikenal sangat baik hati.
Aisiah dikenal sebagai sosok yang menghargai pemberian dari orang lain terutama keluarganya.
Seperti apa sosok Aisiah di mata keluarganya?
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnewsmaker, 2 Mei 2023, perempuan tersebut terjatuh dari lift Bandara Kualanamu pada Senin (24/4/2023), namun jasadnya baru ditemukan tiga hari kemudian.
Selama tiga hari menghilang, pihak keluarga telah berusaha mencari keberadaan Aisiah.
Namun, upaya tersebut tak membuahkan hasil, hingga akhirnya ia ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa di bawah lift Bandara Kualanamu.
Lantas seperti apa sosok Aisiah Sinta Dewi Hasibuan?
Dimata keluarganya, korban dikenal sebagai sosok yang baik.
Semasa hidupnya, Aisiah kerap berbagi kepada keluarga, jika ada rezeki.
Raja Hasibuan, kakak korban mengatakan, ia terakhir kali bertemu dengan sang adik saat Lebaran.
Ia juga sempat membelikan baju baru untuk adiknya itu.
"Sebelum Lebaran aku belikan dua baju. Bajunya yang bagus dan bermerek," ujar Raja Hasibuan, Minggu (30/4/2023).
Ternyata, baju yang ia belikan untuk adiknya itu kebesaran.
Ia kemudian membawa baju baru tersebut ke penjahit untuk dikecilkan.
"Lebaran kedua dia masih pakai baju yang kubelikan itu ke tempat temannya," bebernya.
Ketika itu, teman-teman Aisiah sempat memuji korban cantik tak seperti biasanya.
"Waktu dipuji teman-temannya itu, dia bilang, ini dari abangku," papar Raja.
Dikatakan Raja, baju yang ia belikan itu dipakai oleh sang adik hingga akhir hayatnya.
"Saat evakuasi jenazah, aku lihat bajunya yang dipakai itu warna hitam. Itulah baju yang aku kasih sama dia," tandasnya.
Kronologi Kejadian Versi Keluarga
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribun-Medan, 2 Mei 2023, pihak keluarga menceritakan kronologi korban terjatuh dari lift Bandara Kualanamu dan ditemukan tewas tiga hari kemudian.
Raja memaparkan, kejadian bermula saat Aisiah pergi ke Bandara Kualanamu untuk mengantarkan keponakannya yang hendak berangkat ke Malaysia.
"Waktu itu dia mengantarkan keponakan kami yang mau berangkat ke Malaysia, mereka sampai di bandara itu sekira pukul 19.30 WIB."
"Dan adik saya itu mengawani check-in keponakan kami, dan setelah itu adik saya itu kembali ke parkiran," ungkap Raja.
Setelah mengantarkan keponakannya boarding pass, korban menuju parkiran hendak pulang.
Namun, ia dihubungi oleh keponakannya itu untuk bertemu sebentar.
Hal ini karena sang keponakan ingin menyampaikan sesuatu kepada Aisiah.
Korban masih sempat berkomunikasi melalui telepon dengan keponakannya saat berada di lift.
"Jadi pergilah dia (korban) sendiri ke sana, karena bertepatan sebentar saja kan, karena mau menerima informasi dari keponakannya. Di lift itu pun mereka masih berkomunikasi," papar Aisiah.
Saat itu, korban menyampaikan kepada keponakannya bahwa terjebak di dalam lift.
Namun, tiba-tiba komunikasi keduanya terputus.
"Kata adik saya (korban) ini ke keponakan kami, 'bu ci sepertinya terjebak di dalam lift'."
"'Di lift yang mana bu ci', tanya keponakan saya, tapi sudah lost contacts telepon mereka itu," ucap Raja menirukan percakapan korban dan keponakannya.
Selanjutnya, keponakan korban menghubungi keluarga lain yang sudah menunggu di parkiran.
Mendapat informasi itu, pihak keluarga yang masih berada di Bandara Kualanamu langsung melaporkan ke pihak keamanan.
Mereka menginformasikan ke petugas pengamanan bahwa Aisiah terjebak di dalam lift.
Petugas keamanan lantas mengecek lift, namun mereka tidak menemukan keberadaan korban.
Namun, karena dalam pengecekan petugas tidak menemukan korban, pencarian pun dihentikan.
Mereka juga tidak melakukan pengecekan CCTV di bandara tersebut.
Raja pun menyesalkan pihak keamanan bandara yang tidak melakukan upaya lain untuk menemukan keberadaan korban.
"Disampaikan ke sekuriti bahwa adik saya itu terjebak di dalam lift, mereka pun langsung membantu mencari."
"Namun, mereka itu mencarinya dengan kasat mata saja, dengan mengecek ke dalam lift."
"Padahal, itu Bandara Internasional, kenapa mereka tidak ada mengecek CCTV," jelasnya.
(*)