Faktanya, usai menggelar jumpa pers, kondisi Yana langsung drop kemudian mengalami koma.
Kepada Nita, Yana mengungkapkan keluahannya sebelum di larikan ke rumah sakit.
Yana meminta Nita memijat kakinya karena merasa kesemutan.
“Memang enggak kelihatan dia sakit, tapi begitu nyampe ke rumah, langsung tidur. Dia bilang 'badan saya semua kesemutan'," kata Nita saat dihubungi, Kamis siang.
"Terus sebelum pulang ke Indonesia (setelah berobat di China), dia cerita 'dua hari lalu sus tulang belakang saya bunyi kayak patah'. Aku bilang jangan ngomong kayak gitu, mungkin kecapean," ujar Nita mencoba menenangkan Yana.
Kemudian, ketika Nita akan pulang ke kampung halaman di Lampung, Yana melakukan sesuatu yang membuatnya semakin terharu.
"Saya mau pulang, dia bilang 'suster genggam tangan saya'. Ternyata dia mau bikin kenang-kenangan," kata Nita.
Momen-momen terakhir diingat Nita yakni, sikap Yana yang sering menangis dan meminta pelukan.
"Dia sering bilang, peluk saya, saya udah capek. Aku nggak nyangka kalau dia bakal bikin kenang-kenangan yang bikin saya sedih sekarang," papar Nita.
Pada 30 Januari 2017, Yana berangkat ke China untuk menjalani cryosurgery, yakni penggunaan suhu dingin dan panas yang ekstrim untuk memusnahkan jaringan sel kanker.
Setelah empat bulan, ia kembali ke Tanah Air dengan kabar bahwa kesembuhannya sudah mencapai 75 persen.