Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Mantan Menkes Era Gus Dur dan Megawati Meninggal Dunia, Ini Sosoknya yang 2 Kali Dilirik Jadi Menteri

Desy Kurniasari - Rabu, 03 Mei 2023 | 12:13
Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) era Presiden Gus Dur (Abdurrahman Wahid) dan Megawati, Achmad Sujudi meninggal dunia, Selasa (2/5/2023)
dok Kemenkes

Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) era Presiden Gus Dur (Abdurrahman Wahid) dan Megawati, Achmad Sujudi meninggal dunia, Selasa (2/5/2023)

GridHot.ID -Innalillahi wa innailaihi rojiun.

Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) era Presiden Gus Dur (Abdurrahman Wahid) dan Megawati, Achmad Sujudi meninggal dunia, Selasa (2/5/2023).

Eks Menkes Achmad Sujudi meninggal dunia karena sakit, dalam usia 82 tahun.

Dilansir dari tribunjambi.com, mantan Menteri Kesehatan (Menkes) tahun 1999-2004, Achmad Sujudi meninggal dunia, pada Selasa (2/5/2023).

Kabar duka tersebut dikonfirmasi Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.

"Iya, benar (mantan Menkes Achmad Sujudi meninggal dunia)," kata Nadia, Selasa (2/5/2023) dikutip dari Kompas.com.

Berdasarkan informasi yang diterima, Menkes era Kepresidenan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati Soekarnoputri ini wafat di rumah sakit di Tangerang pada Selasa pagi.

Kabar meninggalnya Achmad Sujudi juga disiarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di media sosial resminya.

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, Kementerian Kesehatan menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya Menteri Kesehatan RI periode 1999-2004, dr. Achmad Sujudi, M.H.A," tulis Kemenkes.

"Almarhum adalah seorang pejuang kesehatan untuk bangsa dan negara. Dedikasinya akan selalu dikenang di dalam sanubari. Teriring doa semoga beliau mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya."

Sementara itu, mengutip dari Harian Kompas, mendiang Achmad Sujudi meninggal karena sakit stroke yang dideritanya sejak Januari 2023.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Artis Kondang Ini Meninggal Dunia Usai Penyakitnya Buat Dokter Menyerah, Permintaan Terakhirnya Bikin Pilu

Informasi tersebut disampaikan anak kedua Sujudi, Prita Miranti Suyudi, di rumah duka, Perumahan Giri Loka, BSD, Tangerang Selatan.

”Sudah beberapa kali masuk rumah sakit. Terakhir masuk lagi sehari sebelum Lebaran karena sepsis kembali. Tadi pagi dinyatakan meninggal di RSPI Bintaro,” kata Prita, Selasa.

Adapun jenazah Ahmad Sujudi dikebumikan di TPU Al Azhar, Karawang, Jawa Barat, sekitar pukul 15.30.

Terkait pemakaman jenazah Ahmad Sujudi, juga disampaikan Mohamad Guntur Romli di akun Instagram resminya @gunromli, Selasa.

"Telah meninggal dunia Mantan Menteri Kesehatan Era Presiden Gus Dur & Megawati: Bapak ACHMAD SUJUDI bin MUSDARI DARMOPRAWIRO Hari ini Selasa 2 Mei 2023, pkl 07:57WIB. Alamat Duka Taman Giri Loka E9 BSD, dimakamkan sore ini bakda Ashar di TPU Al-Azhar Karawang. Allahummaghfirlahu warhamhu al-Fatihah," tulis Mohamad Guntur Romli.

Achmad Sujudi merupakan Menteri Kesehatan periode 1999-2001 pada Kabinet Persatuan Nasional dan tahun 2001-2004 pada Kabinet Gotong Royong.

Mengutip tribuntoraja.com, Dr dr Achmad Sujudi SpB MHA meninggal dunia karena sakit di usia 82 pagi tadi, Selasa (2/5/2023).

Achmad Sujudi merupakan Menteri Kesehatan era Presiden (alm) Abdulrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur dan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Ia dikenal sangat aktif terlibat langsung dalam penanggulangan berbagai bencana.

Dalam program kabinetnya melahirkan “Deklarasi Makassar, Masyarakat Aman (Safe Community)”, selain Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi dan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional.

Bertumbuh dari keluarga guru, di mana kedua orangtuanya adalah pengajar Sekolah Rakyat (SR) di Bondowoso, Achmad Sujudi memilih menjadi tenaga kesehatan.

Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, KKB Papua Habisi Nyawa 2 Petani, Jenazah Ditemukan Bersimbah Darah di Areal Perkebunan, Ini Identitasnya

Pria kelahiran Bondowoso, Jawa Timur, 11 April 1941, ini menyelesaikan studi kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).

Di kampus yang sama, ia menyelesaikan pendidikan Ahli Bedah dan mendapat gelar SpB.

Kemudian ia meraih gelar Master of Health Administration (MHA) saat kuliah di New South Wales University, Sydney, Australia.

Jenjang karir Achmad Sujudi terbilang "paripurna". Setelah menyelesaikan studi dokternya, ia pun mengawali karir bidang kesehatan sebagai dokter umum di Pulau Buru, sebuah kawasan yang menjadi tempat tahanan G-30S/PKI.

Setelah itu, ia diterima sebagai dokter di RS Persahabatan Jakarta pada tahun 1973. Sambil kerja di rumah sakit tersebut, ia melanjutkan pendidikannya dengan pendidikan ahli bedah di almamaternya UI dan lulus pada tahun 1980.

Ia kemudian menjadi ahli bedah di rumah sakit tersebut.

Kemudian, ia ditunjuk sebagai Kepala Rumah Sakit Daerah di Bengkulu.

Dilansir dari laman KlikDokter, Achmad Sujudi membawa banyak perubahan positif yang menuai berbagai pujian saat memimpin RSD Lampung.

Selama 14 tahun melaksanakan kewajibannya di Bengkulu, rumah sakit tersebut kemudian dapat bersaing dengan rumah sakit swasta.

Tangan dingin Achmad Sujudi berlanjut saat menjadi Direktur RSUP Dr Sardjito di Yogyakarta.

Langkah Achmad Sujudi di kementerian dimulai saat ia ditugaskan oleh Menkes di era BJ Habibie menjadi Direktur Jenderal (Dirjen) Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman (1998-1999). Ia melaksanakan Program Kontrasepsi Mantap.

Baca Juga: Innalillahi wa Innailaihi Rojiun, Aisiah yang Ditemukan Tewas di Bawah Lift Bandara Kualanamu 3 Hari Dicari, Keluarga: Kenapa Mereka Tidak Mengecek CCTV

Dari tugas itu, ia dilirik dan masuk dalam Kabinet Persatuan Nasional pada masa pemerintahan Gus Dur.

Jabatannya berlanjut saat Megawati naik jabatan sebagai Presiden. Ia diangkat menjadi Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (1999-2001) dalam Kabinet Gotong Royong.

Perjalanan Achmad Sujudi merupakan bukti nyata bahwa dengan mendahulukan kewajiban, hak-hak akan mengikuti kemudian.

Sebuah kisah inspiratif bahwa dengan mendahulukan kewajiban, kegagalan bukanlah akhir dari sebuah perjalanan melainkan sebuah proses menuju sukses.

Prinsip yang selalu ditekankan oleh kedua orang tuanya adalah agar ia selalu mendahulukan kewajibannya.(*)

Source :TribunJambi.com Tribuntoraja.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x