Kapal paling terkenal di dunia itu tenggelam di kedalaman 3.800 meter samudera Atlantik.
Sejak ditemukan, para ahli beberapa kali menyelam untuk menjelajahi bangkai kapal dan memotret artefak yang masih tertinggal di reruntuhan kapal.
Namun, karena kapal berukuran besar dan berada di kedalaman laut yang sangat dalam, cahaya tak mampu menerangi bangkai kapal.
Oleh karena itu, meski sudah dilakukan penjelajahan dan pengambilan foto sejak 1985, tidak semua bagian kapal dapat terdokumentasi.
“Model ini (pemindaian digital) akan memungkinkan orang untuk memperkecil dan melihat semuanya untuk pertama kalinya,” ujar Gerhard Seiffert, spesialis pencitraan 3D dari perusahaan pemetaan laut dalam, Magellan.
Teknik pemindaian yang digunakan
Seiffert menjelaskan bahwa dengan menangkap model 3D, timnya bersama perusahaan pembuat film Atlantic Production dapat memvisualisasikan bangkai kapal Titanic dengan berbagai macam detail kecil.
“Ini Titanic yang belum pernah dilihat orang sebelumnya,” tuturnya. Mereka menggunakan rekaman video 4K yang diambil selama lebih dari 200 jam survei dengan dua kapal selam bernama Romeo dan Juliet.
Pemindaian ini memetakan kapal dengan presisi menggunakan skala milimeter untuk mendapatkan detail.