Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, wanita ini mengalami kondisi langka yang membuatnya meninggal dunia dalam kondisi yang sangat cepat.
Berawal dari sakit kepala biasa, wanita ini ternyata didiagnosa mengalami penyakit yang sulit disembuhkan.
Kondisinya langsung menurun dengan cepat hingga akhirnya sulit ditolong.
Dokter pun hanya bisa berusaha untuk membantu wanita tersebut melahirkan bayinya.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, seorang dokter di Berlin, Jerman berhasil membantu kelahiran seorang bayi dari rahim seorang perempuan yang mengalami kerusakan otak.
Dan, 48 jam setelah melahirkan bayinya, dokter mencabut alat penunjang kehidupan yang dipasang padanya.
Kejadian ini terjadi pada 2018 lalu dan dialami oleh keluarga Dominik Lemke (29), yang kini harus sendirian membesarkan putri yang baru lahir Leonie Franziska bersama dua saudaranya Elias (3) dan Louis (2).
Dua pekan sebelumnya, ibu ketiga anak itu, Franziska Lemke (25) sedang berpesta bersama teman-temannya sebelum sebuah tragedi menimpanya.
Pekan sebelumnya, Franziska pergi ke sebuah rumah sakit di Berlin karena akan melahirkan anak ketiganya.
Saat itu, dia mengeluhkan sakit di kepala dan lehernya.
Dokter kemudian melakukan pemeriksaan dan menemukan adanya infeksi dengan radang meningitis di otak perempuan itu.
Baca Juga: 3 Tanggal Lahir Paling Istimewa karena Konon Diramalkan Bakal Panjang Umur dan Hidupnya Berkah
Sebuah kondisi langka yang bahkan antibiotik pun tak bisa membantu.
Dikutip Gridhot dari EMC, Meningitis merupakan sebuah penyakit yang terjadi ketika lapisan yang melindungi otak dan saraf tulang belakang bernama meningen mengalami peradangan/infeksi.
Penyakit ini cukup sulit untuk dikenali pada awalnya dikarenakan gejala yang muncul seringkali dianggap serupa dengan flu, demam, serta sakit kepala.
"Kesehatan Franziska menurun dengan cepat, dan setelah seperempat jam di rumah sakit, dia sudah tak mengenali saya," kenang Dominik, sang suami.
Beberapa jam kemudian semuanya menjadi jelas.
Dokter tak bisa berbuat apapun untuk perempuan itu dan otaknya dinyatakan secara medis telah mati.
Namun, dokter kemudian memasang alat penunjang kehidupan karena berusaha menyelamatkan bayi di dalam kandungan Franziska.
"Pada Jumat (23/2/2018), putri saya lahir lewat operasi sesar. Awalnya kami ingin memberinya nama Leonie-Fabienne, tetapi kini dia menyandang nama ibunya menjadi Leonie-Franziska," tambah Dominik.
"Putri saya amat sehat. Saya selalu mencoba membuatnya nyaman dalam pelukan saya. Namun, di saat yang sama hati saya menangis untuk ibunya yang tak bisa merasakan momen bahagia ini," lanjut Dominik.
Akhirnya, 48 jam setelah Leonie lahir, Dominik memberi izin dokter untuk mematikan alat penunjang kehidupan yang selama ini membantu Franziska.
"Saya memeluknya dan mengatakan bahwa saya akan menjaga anak-anak, tetapi saya harus membiarkan dia pergi," kata Dominik kepada harian Bild.
Baca Juga: 3 Khodam Ini Disebut-sebut Suka Menolong Manusia Menurut Primbon Jawa
"Kami belum tahu bagaimana kami bisa kembali menjalani kehidupan sehari-hari. Saya hanya menjelaskan kepada anak-anak bahwa ibu mereka kini sudah menjadi malaikat," tambah Dominik.
Kini, Dominik harus berhenti dari pelatihannya untuk menjadi masinis kereta api karena harus menjadi ayah sekaligus ibu bagi anak-anaknya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Emc.id |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar