Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kerongkongan Tercekik Kuping Serasa Dibejek, Dikta Akui Trauma Tiap Kali Naik Pesawat, Diduga Alami Kondisi Ini

Angriawan Cahyo Pawenang - Selasa, 20 Juni 2023 | 16:42
Dikta alami ketakutan tiap kali naik pesawat.
Unsplash dan Instagram/Dikta

Dikta alami ketakutan tiap kali naik pesawat.

Gridhot.ID - Meski pesawat menjadi salah satu moda transportasi yang cukup cepat, banyak orang diketahui takut untuk menumpang di kendaraan tersebut.

Dikutip Gridhot dari Tribun Lampung, secara medis ketakutan untuk menaiki pesawat ini bisa disebut sebagai aviophobia.

Aviophobia bisa menyebabkan tubuh mengalami kondisi yang menyiksa seperti kecemasan berlebihan, sesak napas, hingga serangan panik.

Biasanya hal ini terjadi pada mereka yang memiliki trauma atau pengalaman buruk saat menaiki pesawat sebelumnya.

Diduga hal ini terjadi pada penyanyi kondang bernama Dikta.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Pradikta Wicaksono atau Dikta mengaku punya trauma naik pesawat yang membuatnya sampai merasa sesak napas.

Mantan vokalis Yovie & Nuno ini mengungkap awal trauma itu terjadi.

"Dulu pernah naik pesawat, pesawatnya jatuh (masker) oksigennya. Katanya engine-nya mati, sama cabine pressure sistemnya rusak," ujar Dikta dikutip dari YouTube Sophie Navita Tv.

"(Pesawat) naik, udah 'ting', enggak berapa lama tiba-tiba kuping kayak dibejek kanan kiri, tiba-tiba (pesawat turun), pramugari teriak 'mesin kanan mati', lah aku duduk di (kanan), di situ langsung waaaah," kata Dikta.

Sejak saat itu Dikta mulai menyadari setiap kali naik pesawat kerongkongannya terasa tercekik dan membuatnya susah bernapas.

Dikta awalnya tak menyadari kondisi tubuhnya itu akibat trauma.

Baca Juga: Aktor Kondang Ini Bangkrut Total, Cuma Bisa Ngontrak di Bilik Kayu dan Hembuskan Napas Terakhirnya dalam Kondisi Memilukan

"Dari situ aku kayaknya syok berat, traumanya parah," ucap Dikta.

"Ini (leher) kayak kecekek. Sampai balik ke Jakarta aku bingung, ini kenapa gue?" lanjutnya.

Penasaran dengan kondisinya, Dikta mencoba mencari tahu melalui mesin pencari dan menemukan bahwa reaksi tubuhnya itu disebut sebagai psikosomatis.

"Aku Googling, aku cari ternyata itu psikosomatis, (tiap) naik pesawat gitu lagi (sesak napas)," ujar Dikta.

"Susah napas padahal enggak kenapa-kenapa," lanjutnya.

Untuk mengatasi traumanya, Dikta mengaku awalnya sulit, bahkan sampai saat ini dia masih merasa takut.

Hanya saja rasa takutnya itu mulai sedikit berkurang setelah dia mencoba melawan pikirannya sendiri.

"Enggak terapi sih, akhirnya bodo amat gue tonton film pesawat-pesawat yang jatuh-jatuh," kata Dikta.

"Lama-lama, sampai sekarang tetep takut, cuma mendingan lah. Dilawan aja. Dan kalau pesawatnya gede, aku lebih secure," ucapnya.

Karena kondisinya itu Dikta mengaku menghindari naik pesawat-pesawat kecil yang biasanya menjadi penghubung untuk pulau-pulau kecil.

"Kalau (bisa) naik kapal laut, kapal laut deh," ujar Dikta.

Baca Juga: 3 Weton Ini Sering Dihina Orang, Tapi Malah Semakin Sukses dan Kaya Raya

Sebagai informasi, dikutip dari Cleveland Clinic, psikosomatis adalah kondisi psikologis yang mengarah pada gejala fisik, sering kali tanpa penjelasan medis.

Gangguan ini dapat memengaruhi hampir semua bagian tubuh. Orang dengan gangguan ini cenderung sering mencari pertolongan medis. Terapi perilaku dan pengurangan stres dapat membantu mengatasi kondisi ini.

(*)

Source :Kompas.com Tribun Lampung

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x