GridHot.ID - Lamaran mewah di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, viral di media sosial.
Lamaran tersebut dibilang mewah lantaran uang panai yang diberikan si pria kepada calon istrinya sangat fantastis.
Si pria yang merupakan bakal calon legislatif (caleg) memberikan uang panai sebesar Rp1 miliar kepada calon istrinya.
Calon istri dari pria tersebut merupakan calon dokter.
Dilansir dari TribunStyle.com, akun Facebook Sarthyka Tika tampak membagikan foto lamaran bakal caleg dan calon dokter yang bernama Yudi dan Inna.
Akun Facebook itu juga membagikan deretan uang panai yang diberikan.
Adapun deretan uang panai itu meliputi handphone merek iPhone, jam tangan mewah, sertifikat rumah, hingga tumpukan duit yang dimasukkan ke dalam seserahan.
Tampak pula kedua calon pengantin duduk dengan deretan seserahan yang diberikan.
Sarthyka Tika menyebut jika pertunangan fantastis itu berada di Desa Landolia, Kolaka Utara, Ranteangin, Sulawesi Tenggara.
"Masyaallah, Alhamdulillah de Madina gadis pemecah rekornya Sulawesi Tenggara (Kolaka Utara) tepatnya di Desa Landolia Kecamatan Ranteangin Bali Bolaq Ladde dengan uang panai 1 M emas 40 gr, rumah 1 unit, iPhone puluhan juta?" tulis keterangan unggahan pada Minggu (18/6/2023) dengan tagar pengusaha tambang dan calon DPRD Kolaka Utara dan calon dokter.
Sejumlah netizen tampak berkomentar dalam postingan tersebut.
"Jelas panaiknya lebih banyak. Lihat dulu bibit bobotnya, laki-lakinya calon anggota dewan perempuanya calon dokter. Tidak heranlah," tulis netizen dengan akun @ther***.
Selain di Facebook, ramai pula postingan di akun TikTok tentang kedua calon mempelai viral ini.
"Happy engagement kemenakan Inna dan Yudi uang belanja 1 M, mahar sebuah rumah, emas 40 gram, handphone 1 buah.
Masyaallah tabarakallah, semoga dilancarkan sampai hari H. aamiin," bunyi tulisan di unggahan akun TikTok @risnainna40.
Postingan deretan foto slide momen pertunangan tersebut telah ditonton hingga lebih dari 300 ribu kali oleh netizen.
Tentang Uang Panai
Dilansir dari Kompas.com, uang panai dianggap sebagai bagian yang menentukan kelancaran pernikahan.
Uang panai merupakan kewajiban dalam pernikahan adat Bugis.
Uang ini diberikan pihak mempelai laki-laki kepada pihak memelai perempuan sesuai kesepakatan.
Berikut fakta menarik uang panai dalam adat pernikahan suku Bugis:
1. Besarnya uang panai ditentukan tingkat pendidikan dan status sang gadis
Besarnya uang panai ditentukan oleh status sosial calon pengantin wanita.
Tingkat pendidikan, strata sosial, faktor kekayaan, gelar kebangsawanan (punya gelar, seperti karaeng, andi, opu, puang, dan petta), dan faktor ketokohan menjadi dasar utama penentuan uang panai.
Jumlah uang panai bisa puluhan hingga ratusan juta rupiah.
2. Pengambilan keputusan uang panai berdasarkan keputusan keluarga perempuan
Pengambilan keputusan nominal uang panai ditentukan berdasarkan keputusan keluarga pihak perempuan (saudara ayah atau saudara ibu).
3. Uang panai untuk memberikan kehormatan keluarga perempuan
Uang panai kerap dipandang sebagai menjual gadis.
Padahal, uang panai bertujuan untuk memberikan prestise (kehormatan) bagi pihak keluarga calon pengantin perempuan, jika jumlah uang yang ditentukan bisa dipenuhi pihak laki-laki.
Kehormatan yang dimaksud adalah rasa penghargaan yang diberikan oleh calon mempelai pria kepada mempelai wanita.
Dengan uang panai yang besar, pesta pernikahan dapat diselenggrakan dengan megah.
Keadaan ini menjadi gengsi sosial tersendiri bagi pihak perempuan yang berhasil mematok uang panai tinggi.
4. Untuk memenuhi uang panai, mempelai laki-laki rela berutang
Tak jarang untuk memenuhi uang panai, calon mempelai laki-laki rela berhutang demi menjaga martabat keluarga.
Upaya itu dilakukan demi mempertimbangkan pandangan orang lain terkait uang panai Karena kalau uang panai tidak dipenuhi dianggap malu atau "siri" (harga dirinya dipermalukan).
5. Uang panai bisa menyebabkan pernikahan dibatalkan
Banyak lamaran yang batal karena tidak bisa memenuhi uang panai yang ditentukan pihak mempelai perempuan.
Uang yang yang ditentukan pihak mempelai perempuan terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi pihak mempelai pria.
Sebagian kasus, sepasang calon pengantin bahkan rela kawin lari demi menyatukan hati yang sudah terlanjur cinta.
Dalam tradisi Bugis dikenal silariang.
6. Uang panai dapat meningkatkan motivasi kerja mempelai pria
Besarnya uang panai dapat menjadi motivasi kerja mempelai pria supaya dapat memenuhi uang panai dari pihak perempuan.
Upaya tersebut tidak lain untuk mendapatkan gadis yang dicintainya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunstyle.com |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar