Ia hanya menceritakan pengalamannya tanpa mengungkap identitas mempelai wanita dalam videonya itu.
"Melelahkan seperti ini. Saya haya menceritakan pengalaman saya dan saya disebut membongkar aib?" ujarnya.
"Siapa namanya? Di mana Anda duduk? Apakah Anda tahu? Apakah dia membayar atau tidak?" lanjutnya.
"Saya bahkan tidak menyebutkan namanya, di mana dia duduk, tanggal berapa, jam berapa, anak Pak Suud, anak Pak Saad, saya tidak menyebutkan namanya. Jadi bagaimana saya tahu itu aibnya?" tandasnya.
Dalam video lain yang berbeda, pria perias itu juga berpesan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan diri agar terhindar dari masalah bau badan.
"Saya mau kasih tahu, tidak peduli perempuan atau laki-laki, harus menjaga kebersihan. Makanya saya selalu bawa body oil atau parfum di tas," ujarnya.
"Saat mau ketemu orang, kita merasa tidak nyaman dengan diri kita sendiri, kita semprot. Tidak perlu merasakan bau keringat, itu seksi, percaya diri," lanjutnya..
"Saya ingin tegaskan di sini, siapa pun yang mengutuk atau mengomentari saya adalah aib baginya, jadi tolong perhatikan baik-baik jika saya adalah aib," tandasnya.
Di kolom komentar, ada yang tidak setuju dengan pengungkapan yang memalukan tersebut.
Namun ada beberapa individu yang mengaku juga mengalami pengalaman serupa.
"Ya. Tujuh tahun yang lalu. Waktu untuk make-up baru saja terjadi, sebelumnya dia baik-baik saja. Dari mulai make-up sampai malam dia masih berbau amis," tulis seorang warganet membagikan pengalamannya.
"Saya telah merias pengantin selama lebih dari 20 tahun. Saya telah melihat segala macam hal. Tapi saya mengambil sikap untuk keluar dari rumah mereka, saya menutup mata dan menutup mulut saya," tulis warganet lain.
"Saya bikin henna. Waktu saya buat di dekat kakinya, ya Allah, baunya ada semua. Dia sudah pakai kain. Saya tidak tahu apa bau kakinya, sangat tidak enak," cerita warganet lain.
"Pernah. Pengantinnya tidak mandi selama tiga hari. Keluarganya tidak memberikannya karena tidak ingin hujan. Dia bau sampai saya demam. Sampai besok dia bau di kepala saya," cerita warganet lainnya.
(*)
Source | : | MSTAR |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar