"Saat dimandikan, yang memegangi keluarganya dan rekannya. Nah, pas itu dia berontak si pasien ini. Pas berontak itu yang lain kebawa dan kecebur ke danau yang lebih dalam. Karena enggak bisa berenang akhirnya tenggelam semua," bebernya.
Sementara itu, empat orang lainnya yang ikut turun memandikan berhasil menyelamatkan diri. Selanjutnya mereka melaporkan kejadian itu ke warga sekitar.
David dan dua orang lainnya yang tenggelamditemukan tewas pada keesokan harinya setelah dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan, Jumat (14/7/2023).
Kini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Pihaknya sudah menyita barang bukti pakaian milik korban.
"Ritual pengobatan itu legal atau ilegal, jadi dia di rumah buka praktik. Iya bisa dikatakan seperti itu dukun. Harusnya kan dibawa ke rumah sakit kalau si David ini sakit, tapi malah bawa ke situ. Yang membuat ritual pengobatan ini inisial N (50) warga sini Tegalega," katanya.
Kesaksian kakak korban
Melansir TribunnewsBogor.com, kakak kandung korban B, Jaenudin, mengurai hal-hal yang diketahuinya.
Jaenudin mengatakan, sebelum ritual mandi di Danau Quarry dilaksanakan, Jaenudin bertemu dengan ayah dari MDP atau David.
Karena Jaenudin tahu David akan dibawa berobat ke orang pintar dan membutuhkan bantuan, ia pun ikut hadir pada ritual tersebut.
"Bapaknya kalau ngajak langsung sih engga, cuma bilang katanya butuh orang banyak buat bantu baca sholawat," katanya.
Demi kesembuhan saudaranya, Jaenudin pun tak pikir panjang, langsung saja menyusul ke rumah N, orang yang membuka praktik pengobatan alternatif tersebut di wilayah Cigudeg, Kabupaten Bogor.
Baca Juga: Bagaimana Cara Memberikan Seserahan kepada Khodam Pelindung?