"Sudah sering saya menangani ibu hamil saat dalam perjalanan ke Puskesmas. Penanganannya pun dilakukan di sebuah tandu yang dibuat masyarakat," kata Bidan Dedeu.
Jalan yang masih berupa tanah, bahkan bebatuan tak jarang membuat bidan Deudeu terjatuh dari motornya, dan membuat kakinya cedera saat dalam perjalanan menuju rumah warga.
Meski kakinya cedera, wanita asli daerah itu pun tetap melanjutkan perjalanannya menuju rumah pasien yang hendak ia tangani.
Kendati begitu di perjalanan ia menahan sakit kaki yang luar biasa.
Selain itu Deudeu mengisahkan, seorang temannya harus mengendarai motornya dan menempuh jarak beberapa kilometer untuk menganani seorang ibu yang hendak melahirkan.
Saat itu, cuaca di wilayah Cianjur selatan tengah diguyur hujan deras, dan terjadi tanah longsor dan menutup akses jalan.
Akibatnya teman seprofesinya tak bisa pulang.
"Ada teman saya sempat tak bisa pulang beberapa hari dan terpaksa menginap di rumah warga," kata dia.
"Namanya juga kan profesi yah, jadi mau tak mau harus dilakukan dengan ikhlas," ucapnya sambil tersenyum.
Sebagai bidan di wilayah terpencil bidan Deudeu seperti tak mengenal waktu.
Dengan berat hati ia pun harus menitipkan anaknya kepada sang ibu di rumah.