Saat ini kasus tersebut ditangani oleh tim gabungan Propam dan Reskrim untuk mendalami terjadinya pelanggaran disiplin, kode etik ataupun pidana yang dilakukan oleh pelaku.
Berdasarkan kronologi yang diterima dan sudah dibenarkan oleh Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar, peristiwa bermula ketika Bripda Ignatius dan rekannya berkumpul di Rusun Polri Cikeas Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
"Benar. Peristiwanya memang seperti yang disebutkan dalam laporan tersebut," kata Aswin.
Sebelumnya, Kombes Aswin Siregar mengungkapkan hal tersebut terjadi karena kelalaian dari rekan seniornya sesama anggota Densus 88.
Meninggalnya Ignatius disebabkan kelalaian seniornya saat mengeluarkan senjata api dari dalam tasnya.
Meski telah disebutkan oleh Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri terkait motif penembakan.
Namun Aswin tidak menyebutkan secara rinci jenis senjata api yang digunakan oleh kedua terduga pelaku tersebut.
Sementara jika menilik tugas dari satuan Densus 88, anggota Densus 88 akan dibekali oleh beberapa senjata api.
Berikut jenis senjata api yang digunakan oleh anggota Densus 88 Antiteror yang kemungkinan digunakan oleh terduga pelaku yakni Bripka IG dan Bripda IMS saat menembak Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage.
1. Colt M4 atau M4A1
Dikutip dari wikipedia, senjata api jenis Colt M4 atau M4A1 merupakan senjata api versi pendek dan ringan dari senapan serbu M16.