Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, ulama kondang ini meninggal dunia usai berjuang melawan penyakitnya.
Meski sudah lama meninggal dunia, namanya akan selalu dikenang berkat jasa besarnya selama berdakwah di Indonesia.
Sosok yang telah meninggal dunia tersebut adalah Gus Sholah.
Dikutip Gridhot dari Tribun Bali, Gus Sholah meninggal dunai di usia 77 tahun.
Gus Sholah yang merupakan ulama kondang ini meninggal dunia pada Februari tahun 2020 lalu.
Sebelumnya Gus Sholah memang sempat mengalami kondisi kritis akibat jantungnya yang mengalami gangguan.
Ritme jantung Gus Sholah tak beraturan sehingga mengharuskan beliau untuk menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Adanya keluhan tersebut membuat Gus Sholah sempat dilakukan ablasi, semacam kateter untuk mengisolir elektromagnetik liar di jantungnya.
Hal tersebut berlangsung dengan sukses sehingga Gus Sholah pun sempat kembali ke rumah.
Namun sayang, Gus Sholah kemudian menghembuskan napas terakhirnya.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Salahuddin Wahid atau Gus Sholah menjadi pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, sejak 13 April 2006.
Dia mendapatkan mandat memimpin pesantren yang didirikan oleh kakeknya, KH Hasyim Asy'ari, menggantikan pamannya, KH Yusuf Hasyim.
Sejak saat itu, ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengembangkan pesantren.
Selama hampir 14 tahun memimpin Pesantren Tebuireng, Gus Sholah banyak menelurkan gagasan penting untuk mengembangkan pesantren.
Di bidang pendidikan formal, lahir SMA Trensains di Ngoro, Jombang. Sekolah ini merupakan perpaduan antara pembelajaran ilmu agama dan ilmu pengetahuan.
Selain membangun beberapa unit pendidikan baru dengan konsep modern, Gus Sholah juga konsisten mengembangkan dan meningkatkan kapasitas SDM kalangan pendidik di lingkungan Pesantren Tebuireng.
"Semasa Gus Sholah, unit pendidikan yang didirikan dengan konsep modern salah satunya SMA Trensains di Ngoro. Selain itu, ada SDI (Sekolah Dasar Islam)," ungkap Zainal Arifin, salah pengurus Pesantren Tebuireng, kepada Kompas.com, Minggu (2/2/2020) malam.
Zainal mengatakan, perguruan tinggi di bawah Pesantren Tebuireng juga makin berkembang di bawah kepemimpinan Gus Sholah.
Di Tebuireng, ada perguruan tinggi Institut Keislaman Hasyim Asy'ari (Ikaha) yang kemudian berubah menjadi Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy) semasa kepemimpinan Gus Sholah.
Menurut Zainal, semasa hidup, Gus Sholah sangat serius mengembangkan pendidikan di lingkup pesantren, serta membumikan pesantren di seluruh wilayah Indonesia.
Saat ini, Pesantren Tebuireng tidak hanya berada di Dusun Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.
Sejak beberapa tahun lalu, Ponpes Tebuireng membuka cabang di sejumlah wilayah Indonesia.
Hingga kini, Pesantren Tebuireng memiliki 15 cabang yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.
Beberapa daerah yang telah berdiri cabang Pesantren Tebuireng, antara lain di Pandeglang, Banten; Indragiri Hilir, Riau; serta Rejang Lebong, Bengkulu.
(*)