Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Ulama Kondang Ini Meninggal Dunia, Jantungnya Sempat Diserang Elektromagnetik Liar Sebelum Tiada

Angriawan Cahyo Pawenang - Kamis, 10 Agustus 2023 | 20:25
Makam Gus Sholah terus didatangi para pelayat
Kompas.com/A Faizal

Makam Gus Sholah terus didatangi para pelayat

Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, ulama kondang ini meninggal dunia usai berjuang melawan penyakitnya.

Meski sudah lama meninggal dunia, namanya akan selalu dikenang berkat jasa besarnya selama berdakwah di Indonesia.

Sosok yang telah meninggal dunia tersebut adalah Gus Sholah.

Dikutip Gridhot dari Tribun Bali, Gus Sholah meninggal dunai di usia 77 tahun.

Gus Sholah yang merupakan ulama kondang ini meninggal dunia pada Februari tahun 2020 lalu.

Sebelumnya Gus Sholah memang sempat mengalami kondisi kritis akibat jantungnya yang mengalami gangguan.

Ritme jantung Gus Sholah tak beraturan sehingga mengharuskan beliau untuk menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Adanya keluhan tersebut membuat Gus Sholah sempat dilakukan ablasi, semacam kateter untuk mengisolir elektromagnetik liar di jantungnya.

Hal tersebut berlangsung dengan sukses sehingga Gus Sholah pun sempat kembali ke rumah.

Namun sayang, Gus Sholah kemudian menghembuskan napas terakhirnya.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Salahuddin Wahid atau Gus Sholah menjadi pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, sejak 13 April 2006.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Pencipta Tari Kondang Ini Meninggal Dunia Usai Berjuang Lawan Kanker Paru, Sempat Minta Dimandikan Sebelum Tiada

Dia mendapatkan mandat memimpin pesantren yang didirikan oleh kakeknya, KH Hasyim Asy'ari, menggantikan pamannya, KH Yusuf Hasyim.

Sejak saat itu, ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengembangkan pesantren.

Selama hampir 14 tahun memimpin Pesantren Tebuireng, Gus Sholah banyak menelurkan gagasan penting untuk mengembangkan pesantren.

Di bidang pendidikan formal, lahir SMA Trensains di Ngoro, Jombang. Sekolah ini merupakan perpaduan antara pembelajaran ilmu agama dan ilmu pengetahuan.

Gus Sholah atau Salahuddin Wahid
Kompas.com/Dahlia Irawati

Gus Sholah atau Salahuddin Wahid

Selain membangun beberapa unit pendidikan baru dengan konsep modern, Gus Sholah juga konsisten mengembangkan dan meningkatkan kapasitas SDM kalangan pendidik di lingkungan Pesantren Tebuireng.

"Semasa Gus Sholah, unit pendidikan yang didirikan dengan konsep modern salah satunya SMA Trensains di Ngoro. Selain itu, ada SDI (Sekolah Dasar Islam)," ungkap Zainal Arifin, salah pengurus Pesantren Tebuireng, kepada Kompas.com, Minggu (2/2/2020) malam.

Zainal mengatakan, perguruan tinggi di bawah Pesantren Tebuireng juga makin berkembang di bawah kepemimpinan Gus Sholah.

Di Tebuireng, ada perguruan tinggi Institut Keislaman Hasyim Asy'ari (Ikaha) yang kemudian berubah menjadi Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy) semasa kepemimpinan Gus Sholah.

Menurut Zainal, semasa hidup, Gus Sholah sangat serius mengembangkan pendidikan di lingkup pesantren, serta membumikan pesantren di seluruh wilayah Indonesia.

Saat ini, Pesantren Tebuireng tidak hanya berada di Dusun Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

Sejak beberapa tahun lalu, Ponpes Tebuireng membuka cabang di sejumlah wilayah Indonesia.

Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Kapolsek Jatinegara Meninggal Usai Mendadak Ambruk saat Salat di Kantornya, Diduga Serangan Jantung

Hingga kini, Pesantren Tebuireng memiliki 15 cabang yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.

Beberapa daerah yang telah berdiri cabang Pesantren Tebuireng, antara lain di Pandeglang, Banten; Indragiri Hilir, Riau; serta Rejang Lebong, Bengkulu.

(*)

Source :Kompas.comTribun Bali

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x