"Saya gak berani buka," kata Tatang.
Menurutnya meski jasad dalam kondisi basah, namun tetap mengeluarkan wangi melati.
"Walaupun agak basah tapi wangi tuh. Wangi melati," ujar Tatang.
Semasa hidupnya, Nurjanah merupakan seorang ibu rumah tangga.
"Sehari-hari ibu rumah tangga," katanya.
Ia wafat karena mengalami kecelakaan ketika hendak membayar listrik.
"Waktu meninggal ketabrak mobil waktu di PLN Galuga, waktu bayar listri di PLN Galuga," kata Tatang Sumantri.
Setelah 25 tahun dimakamkan, makam Nurjanah kini justru dibongkar karena berada di lahan milik PLN.
5 Jenazah yang Utuh Masih Satu Keluarga
Kembali melansir TribunnewsBogor.com,Ketua RT 07, Desa Kalong I, Satria mengatakan, dari total tujuh jasad yang masih utuh tersebut, lima di antaranya masih memiliki ikatan keluarga denganya.
Kelima jasad tersebut yang terdiri dari kakeknya yang bernama Sanijan, kemudian ayahnya bernama Suarma, kakaknya bernama Nurjanah, dan adik dari ayahnya yakni Mariam dan Sama.