Baik dari sisi pengembangan bakat maupun bantuan lainnya.
Nukrowi menilai bahwa almarhum tidak lupa dengan apa yang membesarkan namanya.
Walaupun mempunyai jabatan, tapi tetap mengingat atlet sepak takraw yang masih berjuang.
Orangnya sederhana tidak banyak berbicara namun tindakannya terlihat.
“Pokoknya almarhum itu peduli sesama. Tidak diragukan lagi kepeduliannya dari sisi sepak takraw untuk perkembangan, banyak atlet yang minta bantuan kepada almarhum,” ujar Nukrowi.
“Kita sangat kehilangan sosok yang seperti almarhum. Orangnya tenang, biasa saja walaupun menduduki jabatan,” tambahnya.
Kepergian satu atlet Sulsel ini menjadi suatu kehilangan dalam tubuh PSTI.
Nukrowi mewakili PSTI Sulsel berharap almarhum mendapatkan tempat terbaik disisi-nya.
“Yang pasti yang berkecimpung di Sepak Takraw Sulsel merasa kehilangan sosok beliau. Kami berharap beliau diberikan tempat yang layak atas pengabdiannya selama ini,” pungkasnya. (*)