Sebab buaya Riska sejak kecil berada di sungai dan selalu dibawah pengawasannya.
"Dia ini penunggu muara sini, bilamana dia diangkat takutnya ada apa apa itu.
Takutnya juga dia beda pikiran stress tidak di alam bebas, apalagi dia liat orang lain ga ada saya yang ngasih makan tiap hari," ujar Pak Ambo.
Kini, Pak Ambo berharap agar pemerintah kota Bontang dapat bersikap adil kepada buaya Riska.
Bukan tanpa sebab, hal tersebut lantaran hingga saat ini Riska yang dituding menerkam warga masih tak terbukti benar.
Pak Ambo juga ingin pihak pemerintah kota Bontang dan masyarakat sekitar yang terpengaruh fitnah dapat lebih bijak mencari bukti tanpa menuduh terlebih dahulu.
"Harapannya semoga pemerintah kota Bontang dapat menyelidiki yang disebut korban itu bahwa itu Riska, karena itu Riska yang menaikan nama kota Bontang jadi harapan Pak Ambo cuma itu, tolong diselidiki buktinya kalo memang itu Riska,
Dia tidak bisa menunjukkan bukti, jadi itu salah," jelasnya.
"Untuk warga yang terprovokasi jangan mengambil tindakan yang tidak terbukti, bisa jadi keributan itu, tolong selidiki karena tidak ada bukti.
Tanyakan dulu bukti kalau itu Riska, semua yang disini tau Riska tidak mungkin menyakiti," pungkas Pak Ambo.
(*)