Yang ompong ini emang gelarnya karena pas dia datang kerumah giginya cuma satu kecil kecil, mungkin sekarang sekitar 2 tahun giginya mulai tumbuh tapi pendek pendek makanya namanya itu tetap di ompong," kata Pak Ambo.
"Saksi ada, semua orang bilang itu si ompong karena kan disaat satu malam setelah kejadian si ompong masih naik kesitu, malam kedua dia naik juga makanya saya selalu menyuruh jangan tangkap Riska, sasaran utama kita itu yang memakan korban, bukan Riska, tapi sampai saat ini Riska yang mau ditangkap karena tidak diperhatikan
Setelah abis kejadian ampir satu bulan baru dia datang kerumah, banyak warga yang lihat kalo itu bukan Riska," lanjut Pak Ambo.
Pak Ambo kemudian berharap jika Riska tak dievakuasi oleh BKSDA usai difitnah menerkam warga.
"Teman teman perlu kuceritakan, sebelum Rizka di evakuasi mudah mudahan tuhan bisa memberikan jalan kebenaran buat Rizka dan keluarga Pak Ambo.
Kayak apa langkah berikutnya mudah mudahan pak Ambo bisa mengatasinya, saya tetap tidak mau dia direlokasi," katanya.
Menurut Pak Ambo selama ini dirinya selalu berlaku manis dengan Buaya Riska.
Hal tersebutlah yang membuat Buaya Riska dekat serta mengerti semua perkataan yang disuruh Pak Ambo.
"Tapi kami selalu berinteraksi sama dia sampe saya cium.
Dari kecil dia selalu dikasih tau, dari kecil dia diajari dan dia mengerti apa yang saya bilang, cuma kadang kadang dia tidak mau dipaksa," katanya.
Apalagi Pak Ambo takut apabila buaya Riska dipindahkan akan terjadi hal buruk.